Aku benci,
Saat kau mengangkat dering telepon,
Mengiyakan segala yang ia katakan
Menghapus keberadaanku, untuk sesaat
Lalu memberitahu, esok kau akan pergi, bekerja lebih pagi
....
 Padahal kau baru saja pulang kerja
 Waktumu beristirahat
 waktuku melepas rindu
 waktu kita bersenda gurau
....
Aku benci,
Saat Azan Subuh bergema
Mengingatkan ku akan tipisnya kebersamaan
Menjauhkan kedekatan yang baru di depan mata
Menyatakan kesendirian yang tak sudi aku rasakan
....
Aku benci,
Ketika cintamu pada negeri, melebihi rindumu padaku
Ketika cintamu pada negeri, meniadakanku dikehidupanmu
Ketika cintamu pada negeri, membiarkanku di rumah hantu
....
....
Tapi sekarang berbeda
13 tahun berlalu dan kumulai memahami,
Semua memang tidak mudah
Namun aku sadar, bahwa inilah yang membuatku semakin mengagumimu,
Wahai Prajurit!
Wahai Pahlawanku!
....
Semoga kita kembali bertemu
Di lain kesempatan baru
Sampai jumpa,Suamiku!
.....
Tertanda,
Istrimu
-YDanniel Saptono, Jakarta 25 Agustus 2021-