Mohon tunggu...
Yusika Brilliantama Mayang T
Yusika Brilliantama Mayang T Mohon Tunggu... Full Time Blogger - International Relations Students

Yusika Brilliantama Mayang Tristanty, warga Indonesia Asli yang berasal dari daerah Banjarnegar, Jawa Tengah. Namun kini berdomisili Ngawi, Jawa Timur, Karna sedang menempuh studinya di Universitas Darussalam Gontor, dan mengambil program Studi Hubungan Internasional.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Diplomasi Pemerintahan Umar bin Khattab

2 November 2019   09:30 Diperbarui: 2 November 2019   09:37 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebelum masuk Islam, Umar bin Khatab terkenal sebagai orang yang membenci adanya Islam. Ia terpandang mulia di kalangan sukunya dan memiliki kedudukan yang tinggi. Namun kemudian ia memeluk Islam pada tahun ke enam masa kenabian, dan menjadi salah satu sahabat Rasulullah Saw yang tanggung, dan berani. Ia selalu berkontribusi aktif dalam setiap perang yang ada. Ia juga sering memberikan kritikan -- kritikan dalam menghadapi permasalahan yang ada.

Umar Bin Khattab menjadi Khalifah kedua mengantikan Abu Bakar As Sidiq pada tahun 634 M. Pada masa pemerintahannya, ia memiliki tanggung jawab dalam  ekspansi perluasan dakwah Islam keberbagai negara. Hal ini merupakan salah satu Politik Luar Negerinya dengan mengirimkan delegasi dalam dakwah Islam dan perluasan wilayah.

Tindakan Umar Bin Khattab semasa pemerintahannya yang pertama dilakukannya penggantian Khalid bin Walid sebagai panglima perang, yang kemudian diangkat menjadi gubernuh di Kinnisrin. Kemudian ia mengirimkan tentara yang kuat dan tanggung ke daerah Mutsanna, dimana hal ini adalah keinginan Abu Bakar. Pengusiran orang -- orang Yahudi dan Nasrani di daerah Hijaz dan Fadak. Ia memanggil para ahli dari kalangan mereka untuk mengukur harga tanah dan membayar gantinya. Sedangkan di daerah Najran, orang -- orang Nasrani diusir karena mereka telah melakukan pelanggaran isi kesepakan yang telah ditandatangai sebelumnya dengan Rasulullah Saw.

Dalam strategi penaklukan wilayah, ia memberikan batasan kepada panglima tempurnya untuk tidak berganti haluan dari ketentuan yan telah disepakati, karena hal ini telah ditetapkan oleh Allah Swt dan Rasul Saw. Umar juga membatas ekspansi di daerah arab, Siria, dan Iraq, dan juga melarang tentaranya melakukan ekspansi hingga ke daerah Khurasan setelah terbentuknya perjanjian Madain. Kemudian ia memperbolehkan ekspansi wilayah hingga ke Mesir, ia memerintahkan untuk memberikan tawaran kepada tahanannaya agar tetap memeluk Islam atau tetap ada agamanya, tidak ada pemaksaan kepercayaan.

Umar bin Khattab sempat melakukan kunjungannya pertama kali ke Yerussalem, yang kemudian dari perjalananya itu terbentuklah perjanjian Yerusallem. Selama Umar berpergian, Ali bin Abi Thalib ditunjuk untuk mengantikannya sementara untuk mengurusi pemerintahnnya di Madinah. Ia juga memberikan hak -- haknya kepada kaum Minoritas yang ada. Kebijakan lainnya, ditujukan kepada orang -- orang arab. Ia melakukan perencaan yang ekspensif dengan ingin mengajarkan AlQur'an, dan membuka sekolah dimana -- mana. Selain itu, ia mendirikan tempat -- tempat markaz tentara di tempat yang strategis. Dengan demikian, ia memberikan kebebasan kepada umatnya yang dengan sukarelawan menjadi tentara perang. Ia juga menanamkan kepercayaan yang besar terhadap orang -- orang Arab. Ia selalu berkonsisten untuk bermusyawarah dengan rakyatnya dalam menentukan segala seuatu yang berkenaan dengan keutuhan kedaualatan Islam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun