Mohon tunggu...
Yuni E. L. Simarmata
Yuni E. L. Simarmata Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis

Mari mulai menulis. Mulai dari menulis hal yang kecil, jangan pernah takut untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Makna Kalimat "Hompimpa Alaium Gambreng"

7 Mei 2021   11:03 Diperbarui: 9 Mei 2021   11:28 3380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak sedang melakukan hompimpa. Foto: Chaerani

"Hompimpa alaium gambreng"

Jika mendengar kalimat itu, mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita yang asik bermain semasa kecilnya. Anak-anak generasi 90-an sering menggunakan kalimat ini untuk memulai permainan atau untuk menentukan siapa yang akan kalah atau menang tergantung kesepakatan di awal.

Untuk melakukan hompimpa ini dibutuhkan tiga orang bahkan lebih agar bisa menentukan siapa yang akan terpilih menjadi pemenang atau yang kalah. Caranya sangat sederhana, tiga orang atau lebih berkumpul membentuk lingkaran, lalu mereka mengucapkan kalimat "hompimpa alaium gambreng" bersama-sama sambil mengayunkan tangan ke kanan dan ke kiri. 

Saat sudah berada di kata terakhir, yaitu gambreng tiap orang atau para pemain harus menunjukkan pilihannya dengan telapak tangan mereka, punggung tangan atau telapak tangan. Dan pemenang atau yang kalah akan terpilih, yaitu mereka yang menunjukkan bagian tangan lebih sedikit.

Mungkin kalimat ini pun sudah jarang kita dengar sekarang. Ya, hal ini disebabkan oleh zaman yang semakin modern sehingga membuat anak-anak kecil tidak lagi bermain bersama di luar rumah. 

Anak-anak kecil zaman sekarang hanya fokus kepada gawai mereka masing-masing. Padahal kita tahu bahwa ini merupakan sebuah warisan yang unik, yang seharusnya tetap dilestarikan.

Sangat disayangkan jika memang permainan ini akan punah. Jika mengingat kembali, masa-masa bermain dulu sangatlah menyenangkan, bisa berkumpul bersama teman, sambil bercanda ria, berlari kesana-kemari, dan banyak lagi.

Tak sengaja saya melihat sebuah media sosial menunjukkan permainan ini. Media tersebut menyatakan bahwa kalimat "hompimpa alaium gambreng" ini memiliki makna. 

Pasti sebagian dari teman-teman baru mengetahuinya kan. Sama, saya pribadi pun baru mengetahui bahwa ternyata "hompimpa alaium gambreng" ini ada maknanya. Apa itu? Mari kita bahas.

Dari berbagai artikel yang telah saya baca, konon katanya kalimat itu dulu berbunyi:

"Hongpimpa alaihong gambreng!"

Namun, seiring kebiasaan memakainya dalam bermain akhirnya kalimat itu berubah menjadi "Hompimpa alaium gambreng".

"Hompimpa alaium", yang diambil dari bahasa Sanskerta yang artinya adalah "dari Tuhan kembali ke Tuhan". Lalu "Gambreng", artinya adalah "ayo main bareng!". Karena ini adalah sebuah permainan sehingga ada kata "Gambreng" yang mengajak atau memberitahu bahwa permainan dimulai.

Ternyata ada ya maknanya, saya dulu berpikir bahwa ini hanya sebuah kalimat saja. Tidak pernah berpikir bahwa kalimat ini memiliki makna. Wajar saja namanya juga anak kecil yang penting bagi dia itu adalah bermain bersama teman-temannya.

Lalu, jika kita pahami apa sih maksudnya?

Dari Tuhan kembali ke Tuhan, jika kita ingin memaknai ini berarti semua yang ada di dalam hidup kita dan dunia ini memang sudah ada yang menciptakan. Ya, semua itu diciptakan oleh Yang Mahakuasa. 

Dan sudah pasti yang namanya berasal dari Sang Pencipta secara pasti juga akan kembali kepada Sang Pencipta. Jadi, bahwa setiap hal yang ada di dunia ini adalah kepunyaan Allah, Sang Pencipta. Seperti ada tertulis, "Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil".

Secara tersirat permainan ini juga ingin mengajarkan kita bahwa di mana pun dan apa pun yang kita lakukan harus tetap mengandalkan Tuhan dalam hidup kita. Juga mengajarkan tentang nilai kehidupan, yaitu hidup rukun meski beda pilihan, lalu sportif dalam menerima keputusan, berani mengeluarkan pilihannya dan bertanggung jawab atas pilihannya, sikap adil yang sudah pasti penting, dan memupuk rasa persaudaraan yang lebih erat menjadi sebuah keharusan. Sama seperti kiat dalam permainan ini.

Sangat disayangkan jika permainan ini punah padahal permainan ini bisa mengajarkan sebuah nilai yang bermakna dalam hidup. Ayo mari kita melestarikan setiap nilai-nilai yang baik kepada orang-orang di sekitar kita mulai dari dini!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun