Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

BCA dan The Future of Banking, Harus Cepat Beradaptasi

3 Maret 2016   12:39 Diperbarui: 3 Maret 2016   12:59 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Pak Armand Hartono di Social Media Week (dok.bca)"][/caption]

Jaman sekarang.. semua dituntut untuk bergerak dengan cepat. Nggak cepat akan tertinggal. Otak harus berputar untuk menciptakan hal-hal yang kreatif dan sudah pasti menggunakan teknologi yang sesuai dengan perkembangan jaman. Ini kesimpulan yang saya ambil setelah mendengarkan paparan bapak Armand Hartono, Direktur BCA di Social Media Week, Kamis 25 Februari 2016 lalu. Pak Armand Hartono memaparkan soal ini di dalam presentasi di SMW dengan judul The Future of Banking. Judulnya aja ngeri bener kan.

Jaman sekarang ini, teknologi sudah sedemikian majunya dan hampir semua orang sudah melek teknologi. Contoh soal telephone genggam. Orang sekarang ini tidak butuh telephone yang hanya bisa buat telephone dan sms saja, tapi sebuah telephone harus bisa digunakan untuk internet dan aplikasinya mendukung semua jenis sosial media... smartphone disebutnya. Bahkan kayaknya sekarang ini orang malah sangat jarang menggunakan sms untuk mengirim pesan, paling sering pesan dikirim via whats app atau blackberry massanger. Telephone yang cuma bisa untuk panggilan dan sms biasanya digunakan buat... jualan pulsa di counter HP. Tahukah Anda? Jumlah chat via whats app sekarang ini jauh lebih banyak daripada jumlah sms di dunia. Wow banget kan.

Pak Armand Hartono, yang memberikan presentasi dengan ala Stand Up Comedy yang bikin suasana segar bilang, mesin go online di 5 tahun ke depan akan lebih banyak dari sekarang. Kita akan terkepung dengan teknologi dan cara untuk selamat adalah kita harus bisa cepat beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Saat ini semua hal bisa dilakukan hanya dengan sebuah telephone genggam. Banyak hal sekarang ini bisa dilakukan dengan cara mobile. Bahkan sekarang ada istilah nomophobia. Makhluk apakah nomophobia itu? Nomophobia adalah ketakutan jika tidak menggunakan telephone genggam. Saya sendiri ngerasain kok, lebih baik ketinggalan dompet daripada ketinggalan telephone genggam. Saya pernah terpaksa balik ke rumah gara-gara ketinggalan telephone genggam, padahal jarak dari kantor ke rumah adalah sejam naik motor... hiks.

[caption caption="Kita harus cepat beradaptasi - Pak Armand Hartono (dok.yyt)"]

[/caption]

Inti dari teknologi sekarang ini adalah koneksi dan konsep koneksi itu sendiri adalah yang punya network terbanyak, itu yang menjadi pemenang, kata Pak Armand. Koneksi itu sendiri sangat cepat berubah. Hanya ditambah 1 variabel aja akan menghasilkan koneksi yang berbeda. Banyaknya koneksi membuat hal berjalan lebih cepat. Seperti tadi saya bilang... untuk selamat, orang harus cepat beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Sayangnya... kata pak Armand, kita belum bisa beradaptasi dengan cepat. Masih sering ketinggalan. Saya setuju dengan pendapat pak Armand. Ambil contoh di diri saya lah ya, saya pernah protes ke service center sebuah merk telephone genggam gara-gara tidak bisa membuka sebuah aplikasi padahal aplikasi ini penting karena berhubungan dengan urusan kantor. Ternyata... bukan salah telephonenya.. tapi versi android saya masih tipe lama jadi nggak bisa support aplikasi tersebut. Kudet kan saya.

Bukan saya aja kok yang sering tertinggal dan telat beradaptasi. Bank-bank besar tak terkecuali BCA pun telat berubah. Ini diakui oleh pak Armand Hartono. Tapi BCA bertindak cepat agar tak selalu ketinggalan teknologi. BCA menyadari manusia lebih senang berhadapan dengan mesin daripada dengan manusia. Maka BCA menyediakan layanan internet banking dan mobile banking. Nggak berhenti sampai di situ.. BCA juga meluncurkan banyak produk seperti Laku, Sakuku dan lain-lain.

Menurut lembaga riset Digital Marketing Emarketer, jumlah pengguna smartphone di Indonesia tahun 2018 adalah lebih dari 100 juta orang. Nah untuk mengambil pasar yang sedemikian besar ini, BCA harus terus melakukan inovasi dan inovasi yang dilakukan BCA sudah meraih banyak penghargaan yang berarti BCA sangat concern menyikapi perkembangan teknologi. Kalo belum pada tau penghargaan apa aja yang udah diraih BCA.. nih saya kasih tau ya. BCA pernah meraih Great Performing Product untuk Internet Banking, ATM, SMS banking, credit card, E wallet Flazz. Lalu Great Performing Website dan Social Marketing Award.

Gampangnya orang ber-online ria tentu harus terjamin keamanannya. BCA juga concern dengan security tapi seketat apapun keamanan yang telahdibuat oleh BCA kelemahannya justru ada pada penggunanya, begitu kata pak Armand Hartono. Contoh... pin untuk ATM yang mestinya cuma diketahui oleh pemilik rekening bisa pindah ke tangan yang gak bertanggung jawab gara-gara si pemilik rekening menaruh catatan pinnya sembarangan. Atau si pemilik rekening lupa sign out setelah menggunakan internet banking padahal laptop yang digunakannya bukan hanya digunakan oleh dirinya sendiri.

[caption caption="Teknologi berkembang sangat cepat - Pak Armand Hartono (dok.yyt)"]

[/caption]

Untuk menghindari hal ini, BCA nggak bisa melakukannya sendiri. BCA mengajak masyarakat melakukannya bersama-sama. Caranya adalah saling memberi edukasi. Jika kita tau cara menggunakan internet banking maka ajarilah pada orang yang tidak tau. Jika kita tau cara ber-mobile banking dengan aman maka ajarilah pada yang lain agar kita sama-sama bisa ber-mobile banking dengan aman, saran pak Armand. Saling mengajari dan saling menolong judulnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun