Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ngobrol dengan Kompasianer Dr Ary F Syam, Timbul Gejala Artinya Sudah Terlambat

17 September 2017   20:07 Diperbarui: 17 September 2017   20:19 1015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
healthy food (dok.aroundyou.com.au)

Enaknya jadi kompasianer itu kemana-mana ketemu sama kompasianer. Walau kita nggak kenal sama kompasianer tersebut, tegur aja dan kenalan. Model sok kenal sok deket begini sering berakibat saya jadi banyak temen. Itu yang terjadi saat saya ke Semarang dalam rangka Kunjungan Lapangan Tematik Blogger kesehatan bersama Kementrian Kesehatan dan para blogger lain pada 28 Agustus lalu.

Di acara yang berlangsung di Hotel Santika Premier Semarang ini saya bertemu dengan Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp. PD, KGEH seorang kompasianer aktif pemilik akun dr Ary F Syam yang juga adalah Ketua Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam DKI Jakarta. Sebenernya bukan dr Ari aja yang menjadi pembicara pada acara Temu Blogger Kesehatan kemarin, ada Arvian Nevi, SKM, DEA, (Kasie Pencegahan Penyakit Tidak Menular, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah), dr. Widoyono, MPH (Kepala Dinas Kota Semarang), Indra Rizon, SKM, M. Kes (Kepala Bagian Hubungan Media dan Lembaga), dan dr. Yulianto Prabowo M.Kes (Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah).

Dari dr Ari saya mendapat banyak informasi soal kesehatan. Seringkali jika kita mendapat gejala dihinggapi suatu penyakit, kita baru mengobatinya kan. Menurut dr Ari itu tindakan yang salah kaprah. Justru jika kita sudah dihinggapi gejala sebuah penyakit, itu artinya sudah terlambat. Artinya memang penyakit tersebut sudah hinggap pada tubuh kita.

Misalnya gejala sakit jantung. Sakit jantung nggak serta merta hinggap tanpa tanda-tanda. Mungkin kita pernah mengalami nyeri di bagian dada tapi kita tidak mempedulikannya. Atau kita tidak menjaga pola makan dan gaya hidup, hingga kolesterol menumpuk dan menyebabkan timbulnya penyakit. Dr. Ari menyarankan kita aware pada kondisi tubuh, jangan baru peduli setelah semuanya terlambat.

saya dan dr. Ary (dok.yayat)
saya dan dr. Ary (dok.yayat)
Dr. Ari menekankan pentingnya check up kesehatan secara berkala. Lakukan check up secara berkala karena kadang ada penyakit yang timbul tanpa gejala. Dari check up kita bisa mengetahui berapa kadar kolesterol kita, kadar asam urat, kadar gula darah, anemia, hipertensi dan lain-lain. Data yang didapat ketika check up menjadi alarm bagi tubuh. Segera perbaiki pola makan jika kolesterol meninggi. Perhatikan pantangan jika kadar asam urat meningkat.

Dr Ari menambahkan bahwa masyarakat Indonesia baru 10% yang sadar untuk makan sayur dan buah. Bayangkan.. cuma 10%.. sementara Indonesia kaya tanaman sayur dan buah. Harga sayuran dan buah di negara kita juga teramat murah serta mudah didapat. Maka persentase yang kecil ini bisa jadi karena gaya hidup dan belum banyak yang peduli tentang manfaatnya makan sayur dan buah.

Sejalan dengan keterangan yang dari dr. Indra Rizon SKM M.Kes, yang mengatakan bahwa dalam 4 tahun terakhir terjadi pergeseran pola penyakit. Kalo sebelumnya persentase penyakit menular lebih tinggi, maka saat ini penyakit tidak menular mempunyai persentase lebih tinggi yaitu 57% dari total kasus. Penyakit tidak menular itu contohnya stroke, jantung, diabetes, obesitas dan lain-lain. Kenapa bisa begitu? Ya karena pola hidup dan pola makan masyarakat yang berubah.

Masyarakat sekarang ini lebih sering makan sepat saji dan makanan olahan. Gorengan dan makanan berlemak juga menjadi santapan sehari-hari. Untuk pola hidup, masyarakat banyak yang kurang melakukan aktivitas fisik seperti jalan kaki. Udah tau kan bahwa Indonesia itu masuk dalam daftar negara yang penduduknya malas jalan kaki. Yang simplenya aja yak, kalo ke mall kan ada tangga jalan dan lift. Orang-orang lebih memilih naik lift daripada tangga jalan.

suasana diskusi (dok.yayat)
suasana diskusi (dok.yayat)
Kementrian Kesehatan sangat peduli dengan pergeseran penyakit ini. Merupakan tanggung jawab Kemenkes untuk memberi edukasi pada masyarakat Indonesia. Untuk itulah Kemenkes membuat program GERMAS singkatan dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.

Apa sih GERMAS itu?

Germas adalah gerakan masyarakat hidup sehat yang dilakukan secara sistematis dan terencana yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan kemauan yang tinggi demi kualitas hidup yang lebih baik. Germas bertujuan agar masyarakat mampu berperilaku sehat yang berdampak pada kesehatan fisik dan mental, hidup lebih produktif dan biaya berobat semakin berkurang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun