Mohon tunggu...
Aksi Cepat Tanggap
Aksi Cepat Tanggap Mohon Tunggu... Jurnalis - Organisasi Kemanusiaan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menjadi organisasi kemanusiaan global profesional berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global untuk mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik http://act.id Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation is a professional global humanitarian organization based on philanthropy and volunteerism to achieve better world civilization

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Minim Air, Operasi Pemadaman Kebakaran Hutan Terpaksa Gali Sumur di Tengah Hutan

21 Oktober 2015   09:28 Diperbarui: 21 Oktober 2015   09:55 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemadaman Kebakaran Hutan

Palangkaraya sedang berduka sangat parah, bencana kabut asap yang mengepung Palangkaraya selama lebih dari dua bulan lamanya adalah salah bencana terburuk di Indonesia selama tahun 2015 ini. Silahkan saja bayangkan bagaimana rasanya harus melewati 24 jam dengan kondisi langit yang pekat tertutup asap. Matahari enggan muncul, bahkan warna langit berubah menjadi kuning pekat di siang hari karena sinar matahari terbiaskan oleh asap.

Jangan tanya juga bagaimana sesaknya bernapas di Palangkaraya, jika Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) paling berbahaya ada di angka 500, di Palangkaraya level berbahaya itu sudah terlewat jauh. Rata-rata angka standar indeks pencemaran udara Palangkaraya lebih dari 2300!

Sebuah kondisi yang sangat fatal bagi kesehatan masyarakat. Lantas dengan cara apa solusi untuk lenyapkan kabut asap di Palangkaraya? Cara yang palng efektif adalah mengusahakan berbagai macam cara untuk membantu padamkan kebakaran hutan.

Namun apa daya, kebutuhan sumber air di hutan Kalimatan Tengah sangat mendesak. Hal ini terkait penyediaan air untuk memadamkan api yang tersebar di berbagai titik kebakaran di hutan yang menghasilkan asap berbahaya bagi kesehatan warga.

Seperti yang dialami oleh Tim Darurat Asap bentukan Aksi Cepat Tanggap. Koordinator Tim Darurat Asap ACT Diding Fahruddin mengakui, kebutuhan sumur-sumur di banyak titik di hutan Kalteng sangat mendesak, karena upaya pemadaman kebakaran hutan selama ini sangat terkendala minimnya sumber air.

“ Titik api yang berada jauh di dalam hutan masih belum tersentuh pemadaman. Proses pemadaman di titik api bagian dalam hutan terkendala tidak adanya sumber air,” ujar Ading yang memimpin aksi pemadaman di hutan di Kabupaten Pulau Pisau, Kalimantan Tengah, Senin (19/10).

Diding menambahkan, usaha keras yang dilakukan ACT bersama berbagai elemen lainnya membutuhkan banyak dukungan dari masyarakat luas, terutama dalam rangka pembuatan banyak sumur yang disebar ke berbagai titik di dalam hutan.

“Kami membutuhkan banyak sumur di setiap radius 100 meter untuk proses pemadaman dengan jangkauan lebih ke dalam bagian hutan,” ujarnya.

Air dari sumur-sumur tersebut nantinya akan di tarik menggunakan mesin portable untuk melakukan pemadaman dengan jangkauan yang lebih luas lagi terutama ke bagian dalam hutan.

Dengan semangat pantang menyerah, ACT langsung merealisasikan beragam titik sumur air untuk operasi pemadaman kebakaran hutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun