Mohon tunggu...
Aksi Cepat Tanggap
Aksi Cepat Tanggap Mohon Tunggu... Jurnalis - Organisasi Kemanusiaan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menjadi organisasi kemanusiaan global profesional berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global untuk mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik http://act.id Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation is a professional global humanitarian organization based on philanthropy and volunteerism to achieve better world civilization

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kebakaran Hutan Mengancam Riau Sampai September 2016

28 Maret 2016   08:46 Diperbarui: 28 Maret 2016   09:13 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="riau"][/caption]

Ketika kebakaran hutan muncul saat sebagian besar wilayah lainnya di Indonesia sedang mengalami bencana banjir dan cuaca buruk akibat curah hujan dera, maka disitulah kondisi anomali cuaca di Indonesia.

Kenyataannya kondisi ini sedang betul-betul terjadi di Indonesia. Ketika hujan deras dan banjir masih mengancam Jawa dan sekitarnya, justru kasus kebakaran hutan karena suhu panas dan kering sedang makin merebak di Provinsi Riau.

Baca juga Fakta Bencana Kebakaran Hutan Riau

Sesuai dengan prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kasus kebakaran hutan di Riau nampaknya memang akan terulang kembali seperti tragedi tahun 2015 silam. Bahkan, mengutip dari Antara, Komandan Korem 031/Wirabima mengatakan ada kemungkinan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau akan kembali terulang sejak Bulan Maret sampai dengan September 2016.

Prediksi ini dikeluarkan bukan tanpa alasan, sebab Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memang sudah merilis perkiraan awal musim kemarau akan bergerak lebih awal bagi Provinsi Riau. Saat musim hujan masih mengguyur Jawa dan sebelah Barat Sumatara, justru pesisir timur Sumatera akan merasakan lebih dulu musim kemarau.

Namun demikian, ada hal unik dari periode musim kemarau di Riau, menurut BMKG, Provinsi Riau akan mengalami 2 kali momen musim hujan. Rinciannya sebagai berikut, sejak awal Januari sampai pertengahan Maret Riau masih mengalami musim hujan. kemudian mulai tanggal 1-10 Aoril Riau akan mengalami musim kemarau. Lalu 11-31 April Riau akan mengalami kembali musim hujan. lalu beranjut dari Mei sampai September Riau akan mengalami musim kemarau panjang yang akan diikuti oleh kemarau juga di daerah lainnya di Indonesia.

Artinya, potensi kebakaran hutan di Riau mengancam akan terjadi sampai dengan September 2016. Sebab, cuaca yang kering di musim kemarau akan sangat rawan bagi lahan gambut. Sedikit saja api terpercik di atas lahan gambut yang kering akan memicu kembali tragedi kebakaran hutan.

Berangkat dari kenyataan bahwa Riau masih tetap berada dalam bayang-bayang kebakaran hutan, Danrem 031 Wirabima, Brigjen TNI Nurendi di Posko Satgas Karlahut, Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru menegaskan untuk semua warga Riau tak terkecuali untuk mencegah kejadian kebakaran hutan dan lahan. Cara paling efektif adalah sebisa mungkin menghindari teknik membakar lahan dan hutan untuk membuka lahan perkebunan sawit.

Bahkan pemerintah Provinsi Riau akan berinisiatif mencegah kebakaran hutan dengan cara membuat selebaran ataupun famplet yang berisi larangan pembakaran lahan.

Selain itu, Danrem juga memerintahkan agar kanal ataupun embung air yang sudah ada di lahan-lahan gambut yang rentan terbakar untuk terus dilakukan pengecekan secara berkala. Sehingga tidak terjadi penyumbatan atau pendangkalan. (cal)

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun