Mohon tunggu...
Aksi Cepat Tanggap
Aksi Cepat Tanggap Mohon Tunggu... Jurnalis - Organisasi Kemanusiaan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menjadi organisasi kemanusiaan global profesional berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global untuk mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik http://act.id Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation is a professional global humanitarian organization based on philanthropy and volunteerism to achieve better world civilization

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Inilah Kata Mereka yang Tetap Optimis Meski Kondisi Krisis

31 Maret 2020   16:37 Diperbarui: 31 Maret 2020   16:36 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Virus Corona tidak hanya berimbas pada dimensi kesehatan saja tetapi juga pada dimensi sosial. Misalnya saja masyarakat akar rumput yang merasakan turunnya pendapatan harian lantaran penyebaran virus Corona. Meski demikian, sektor pekerja informal dan pengusaha UMKM tetap optimis mencari rezeki untuk keluarga di tengah kondisi yang serba terbatas.

Anjuran untuk tetap berada di rumah belum bisa sepenuhnya ditaati oleh  beberapa kelompok pekerja. Bukan berniat untuk tidak menaati aturan pemerintah namun karena mata pencahariannya adalah di tengah masyarakat atau di jalan. Dibalik krisis ini, ada mereka-mereka yang terus berjuang dan optimis untuk menghadapi krisis:

 Soleh, Supir Ojek Daring

Hari ini sudah 8 orderan, alhamdulillah daripada kosong, biasanya bisa lebih dari 10. Karena sekarang kan sedang ada virus Corona. Lumayanlah dapat makan dari Operasi Makan Gratis.

Duit yang harusnya dipakai untuk makan, jadi utuh. Sekarang ini pendapatan pas sekali, benar-benar lagi menurun. Jalanan sepi, order-an juga ikut sepi.

Umar, Supir Ojek Daring

Dok. ACT
Dok. ACT
Kalau kayak kita mencari uangnya setiap hari. Kalau kita tidak keluar di rumah, ya tidak makan. Mau enggak mau, kita terpaksa harus keluar rumah karena memang kebutuhan di rumah itu lebih diutamakan. Kalau kita ikut instruksi memang harus di rumah, nanti tidak ada yang menanggung kebutuhan rumah.

Abdul Salam, Supir Ojek Daring

Dok. ACT TV
Dok. ACT TV
"Hari ini, saya baru dapat 3 mas. Kalau hari biasa, saya bisa dapat 15-16 trip. Sekarang paling banyak sehari 5-6 trip. Kemarin-kemarin belum sempat beli beras, karena pendapatan berkurang terus. Semoga dengan bantuan beras ini, semakin banyak rejekinya," ungkap Abdul.

 Anang dan Muali, Pemilik Warteg

jawapos.com
jawapos.com
"Karena ada virus Corona, jadi mungkin sebagian orang-orang di rumah, sebagian berhenti bekerja. Dari pihak kantor dan mall sudah berhenti sejak Senin (16/3) pekan kemarin. Suasananya jadi sepi. Itu dampaknya untuk teman-teman warteg. Kami sendiri omzetnya jadi menurun sekitar 30 sampai 40 persen," ungkap Anang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun