Mohon tunggu...
Yavis Nuruzzaman
Yavis Nuruzzaman Mohon Tunggu... Writer

Exploring the intricate tapestry of our world, one article at a time. Driven by curiosity and a desire to foster informed discussions. Join me in dissecting current affairs, sharing insights, and uncovering new perspectives.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

"Objek Bercerita": Menghidupkan Narasi dari Benda Mati di Paragraf Pembuka

11 Oktober 2025   09:53 Diperbarui: 11 Oktober 2025   09:53 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bosen sama pembuka cerita yang klise? Ada satu trik simpel buat hook pembaca dari kalimat PERTAMA. Namanya: Teknik "Objek Bercerita". (Dok pribadi) 

Alih-alih: "Prajurit itu lelah setelah perang panjang."

Coba: "Medali perunggu itu terasa dingin di telapak tangannya, jauh lebih dingin dari salju yang turun di luar jendela barak. Di permukaannya yang tergores, ukiran nama komandannya yang gugur seolah menatapnya dengan tatapan menuduh." (Objek: medali perunggu. Konflik: rasa bersalah penyintas atau survivor's guilt).

Genre Fiksi Ilmiah:

Alih-alih: "Sistem navigasi kapal luar angkasa itu rusak."

Coba: "Hologram peta galaksi di anjungan utama berkedip-kedip tak menentu, menampilkan rute ke Sektor-7 lalu tiba-tiba lenyap, digantikan simbol tengkorak berwarna biru neon yang berputar pelan di tengah udara." (Objek: hologram peta. Konflik: tersesat di ruang angkasa dan ancaman tak dikenal).

Kesimpulan 

Lihatlah sekeliling Anda. Setiap objek memiliki potensi cerita. Sebuah cangkir kopi retak, sepasang sepatu usang di bawah ranjang, atau selembar tiket bioskop yang terselip di buku. Tugas kita sebagai penulis adalah menemukan objek yang tepat untuk membuka gerbang menuju dunia karakter kita.

Jangan lagi memulai cerita dengan memperkenalkan karakter. Mulailah dengan dunia mereka, melalui satu objek signifikan yang sudah penuh dengan konflik dan emosi. Biarkan benda mati yang berbicara lebih dulu.

Selamat menulis.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun