Mohon tunggu...
Maya Batari
Maya Batari Mohon Tunggu... Guru - Single Cool

mencintai diri sendiri dimulai dari dalam hati yang selalu berpikir positif dan bahagia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rahasia Cinta Sang Pewaris #Bab 31

10 Mei 2021   06:22 Diperbarui: 10 Mei 2021   06:28 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Utari mengelap tangannya yang basah dengan serbet, "Ma, niat baik itu nggak boleh ditunda. Lagian emang mau nunggu apa lagi? Pak Hadi udah ingin halalin hubungan itu, dan Mama harus bersyukur untuk semua kemudahan ini."

"Tapi kalo Mama kangen kamu?" mata Rika mulai berkaca-kaca. Meski dia tahu jika calon suaminya menerima kedua anaknya dengan tangan terbuka, namun ada kekhawatiran melanda hati Rika.

Hadi akan sering berada di rumah mereka. Rika tidak ingin, Utari merasa canggung jika datang ke rumahnya sendiri. Meski Hadi sangat baik, namun pasti perlu waktu untuk mereka bisa menjalin hubungan yang baik antara anak dan Ayah.

Utari memeluk sang Mama dengan erat. Tidak, dia tidak akan menangis di depan Mama. "Riri akan sering datang ke rumah, jika tidak sedang menemani Mas Bagus pergi dinas. Mama harus tenang. Riri yakin, Riri dan Pak Hadi akan saling bisa menyayangi satu sama lain."

"Terima kasih, sayang." Rika mencium pipi Utari, sebelum mengurai pelukan mereka dan menatap sang putri dengan lembut.

"Mulai sekarang, Mama harus ngurangin waktu kerja buat ngurus rumah. Urusan toko biar Om Vico yang nanganin." usul Utari menyebutkan nama salah satu baker yang bekerja di toko mereka.

"Mungkin Mama emang harus pertimbangin usul kamu itu, Ri. Mama juga pengin kayak orang lain, memiliki waktu buat diri sendiri."

"Ma, maafin Riri. Selama ini Mama udah banting tulang tanpa mikirin kebahagiaan sendiri. Semua Mama lakuin, demi bisa nyekolahin Riri. Maaf ya, Ma. Soalnya Riri belum bisa nunjukin ke Mama, kalo Riri udah sukses."

"Hush! Ngomong apaan sih, kamu! Mama ikhlas ngelakuin ini semua buat anak-anak Mama. Ngeliat kalian menemukan pria yang bisa ngelindungi kalian, dan ngebahagiain kalian, udah membuat hati Mama seneng."

"Tapi Riri belum bisa bales semua kebaikan Mama sama Riri."

"Sayang. Dengan ngeliat kamu bahagia aja, hati Mama udah sangat bersyukur. Kalian adalah anak-anak Mama, dan semua orangtua pasti menginginkan yang terbaik untuk anak-anak mereka. Demikian juga dengan Mama."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun