Mohon tunggu...
Maya Batari
Maya Batari Mohon Tunggu... Guru - Single Cool

mencintai diri sendiri dimulai dari dalam hati yang selalu berpikir positif dan bahagia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rahasia Cinta Sang Pewaris #Bab 10

9 April 2021   03:51 Diperbarui: 9 April 2021   03:51 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Sesuatu yang baik tidak boleh ditunda terlalu lama. Lagipula aku tidak mau, jika terlalu lama menunggu dan hatimu berpindah kepada oranglain."

"Tapi saya tidak mau rekan di kantor mengetahui jika kita sudah bertunangan. Pokoknya sampai hari H saya tidak mau siapapun mengetahui ini."

"Kenapa? Apa kamu masih meragukan niatku?"

Utari menatap Bagus yang sudah memasang tampang memelas. Pria itu benar-benar sudah membuat Utari mati kutu. Semua argumennya di sanggah dengan baik, seakan mereka memang pasangan serasi yang sudah lama saling memiliki.

"Bukan begitu! Saya hanya butuh waktu untuk menelaah semua. Saya juga akan melepaskan cincin ini jika pergi bekerja."

"Jangan coba-coba melakukannya lagi, atau pernikahan itu akan benar-benar aku percepat!" ancam Bagus Pandhita dengan nada serius.

Utari mendorong dada Bagus Pandhita dengan keras, hingga pria itu sedikit terdorong ke belakang, "Kenapa Bapak menyebalkan sekali? Kenapa aku harus masuk ke dalam taman sialan itu? Kenapa juga aku harus mengikuti acara perkemahan itu?"

"Kamu semakin cantik kalau marah seperti itu."

"Jangan mencoba merayu atau menghibur! Pokoknya mulai sekarang, jaga jarak dengan saya! Saya tidak peduli, cincin ini akan saya lepas ketika di kantor dan akan saya pakai kembali jika sudah di rumah!"

Sebelum Bagus Pandhita dapat menyahut, Utari sudah pergi dengan langkah cepat. Pria itu terlihat tersenyum, bukan senyum ramah seperti biasa. Namun lebih pada senyum licik, bahwa dia sungguh-sungguh dengan semua perkataannya.

Bersambung....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun