Mohon tunggu...
Yassir Barlianta Siregar
Yassir Barlianta Siregar Mohon Tunggu... Freelancer - beyond words

Saat Ini Sedang Bertugas Sebagai Manusia di Bumi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kehendak Sang Juru Cinta

23 Juni 2020   16:30 Diperbarui: 23 Juni 2020   16:33 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ini hanya masalah waktu", ujar Barli dalam hati, memantapkan hatinya untuk sebuah perjuangan cinta yang panjang pasca keberangkatan Sean.
~
Pejaman mata Barli semakin dalam, seolah memasuki dimensi lain kehidupan. Raganya mulai mendingin perlahan mulai dari ujung kaki,  Barli menghembuskan nafas terakhirnya, diapartemennya malam  itu. 

Langit Jakarta yang begitu sunyi menjadi saksi, malaikat perlahan mengangkat ruh  psikolog muda itu, tepat setahun setelah tatapan mata Sean begitu membekas di hati Barli, tepat setahun setelah genggaman itu selalu terasa begitu nyata tiap harinya, tepat setahun setelah janji itu terucap dari bibir sang terkasih.

Kanker paru-paru yang diderita Barli sudah tak mampu lagi dipikul oleh fisiknya. Barli merupakan perokok berat, kebiasaan berdiskusi hingga larut malam yang memeras pikiran, membuat Barli akrab dengan rokok. Walaupun Barli telah berhenti merokok sejak tiga tahun terakhir.

Sean juga merupakan salah satu faktor yang memotivasi Barli untuk berhenti merokok. Kemauan yang kuat untuk berhenti merokok membuat Barli aktif dalam organisasi anti rokok, Barli tidak pernah absen menjadi orator tiap peringatan hari anti tembakau. Ia juga aktif menjadi konselor bagi penderita kanker, tanpa memungut bayaran.

Jenazah Barli ditemukan oleh petugas kebersihan, dua hari setelah kematiannya. Keluarga Barli begitu terpukul medengar kabar tersebut.

Sebulan setelahnya, kabar kepergian Barli pun sampai ke Sean. Sean tak mampu menahan kesedihannya. tanpa pikir panjang Sean langsung mengurus kepulangannya ke Jakarta.

Setelah keluarga mengetahui, apartemen Barli dikosongkan, kakak Barli menemukan sekotak cincin lamaran dan secarik kertas tentang niatannya untuk menikahi Sean, setelah Sean lulus menjadi dokter.

~

"aku percaya kekuatan kasih sayang kita

kau telah ajarkan aku banyak hal

tak ada yang aku harapkan lagi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun