Mohon tunggu...
Yasintus Ariman
Yasintus Ariman Mohon Tunggu... Guru - Guru yang selalu ingin berbagi

Aktif di dua Blog Pribadi: gurukatolik.my.id dan recehan.my.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Peranan Keluarga dalam Menyikapi Pengaruh Media Massa Terhadap Anak

10 Maret 2017   13:09 Diperbarui: 7 Maret 2018   04:24 8624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berhadapan dengan kenyataan ini, saatnya orangtua mengubah metode dan perspektifnya dalam mendidik anak. Orangtua tidak hanya sebatas melahirkan anak dan memenuhi kebutuhan hidupnya secara materi. Namun lebih dari itu, orangtua haruslah menjadi guru bagi anaknya. Artinya, orangtua harus memantau arah perubahan dan perkembangan anaknya terutama ketika anaknya beranjak remaja, serta cepat tanggap terhadap perubahan perilaku anaknya, terutama sikap yang melenceng dari norma agama serta norma hidup sosial budaya kemasyarakatan bangsa Indonesia. Hal ini akan memungkinkan anaknya bertumbuh dalam pola pikir dan tata laku hidup yang berorientasi pada persiapan masa depan yang lebih baik. Orangtua harus selalu membangun dialog atau komunikasi yang harmonis dengan anak.

Orangtua harus bisa membagi waktu antara kesibukan mencari nafkah (kerja) dan ada bersama anak. Orangtua juga harus melek terhadap perubahan-perubahan yang terjadi sebagai konsekwensi logis dari pesatnya perkembangan media massa saat ini. Dengannya, orangtua bisa mengetahui mana yang bermanfaat untuk pertumbuhan atau perkembangan anak dan mana yang harus dihindari atau dijauhkan. Di sini dibutuhkan sikap kritis dan selektif terhadap perkembangan baru yang ditawarkan oleh media massa. Bersikap kritis berarti sanggup membedakan mana hal yang baik dan mana hal yang buruk. Selektif berarti berani memilih hal yang baik untuk kemajuan diri, sesama dan lingkungan sosial kemasyarakatan.

Supaya hal ini bisa terlaksana, ada beberapa hal yang mesti perhatikan Pertama, orangtua mengajak anak untuk selalu menjalin relasi yang  akrab dengan Pencipta seturut agama dan kepercayaan yang dianut. Setiap agama tentu mengajarkan tentang tata laku atau moral yang benar dalam kehidupan. Ketika tekun beribadah atau berdoa niscaya akan mengarahkan anak remaja ke jalan hidup yang benar.  Kedua, orangtua harus mampu menghadirkan sikap cinta dan  rasa memiliki akan  norma atau aturan yang baik sesuai kebudayaan nasional bangsa Indonesia dengan menaati dan mengamalkannya dalam hidup keluarga.

 Norma kebudayaan di sini berfungsi sebagai instansi yang mengontrol perilaku anak remaja agar tetap sesuai dengan kehendak bersama dalam hidup bermasyarakat. Pola pergaulannya diarahkan untuk kebaikan dan kebahagiaan hidup bersama. Karena itu memilih teman yang baik dalam pergaulan mutlak perlu dilakukan. Ketiga,mengarahkan anak remaja untuk berani mengatakan tidak pada informasi dari media massa yang mengajaknya untuk melakukan hal-hal buruk. Perhatian dan kasih sayang yang tulus dari orangtua akan menumbuhkan rasa percaya diri anak untuk tidak mudah terjerumus ke dalam perbuatan atau perilaku yang menghancurkan.

Media massa memang memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan anak namun hal itu tidak akan menggantikan keluarga sebagai pokok dasar pendidikan anak. Teladan hidup serta perhatian yang tulus dari keluarga (orangtua) akan mendorong anak untuk bertumbuh dan berkembang ke arah kebaikan bagi dirinya, sesama serta bagi bangsa dan negara.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun