Mohon tunggu...
Yasinta Kumalasari
Yasinta Kumalasari Mohon Tunggu... Mahasiswa

Menulis adalah hobi. Membaca adalah langkah penemuan jati diri.

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Merawat Buku, Merawat Ingatan, Merawat Pengetahuan

25 April 2025   13:55 Diperbarui: 25 April 2025   15:40 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi saya, buku adalah harta karun yang harus dijaga dan dilestarikan. Buku terbuat dari tinta dan lembaran kertas. Namun, jiwa yang mengisi buku adalah cerminan pikiran, pengetahuan, dan wawasan dari penulisnya. Dan pengetahuan itu mahal harganya. Setiap buku akan memberikan informasi dan pandangan baru setelah selesai membacanya. 

Dari tuturan di atas, saya rasa tidak mengapa apabila buku mendapat perlakuan istimewa. Selain untuk menghargai fisik dari buku itu sendiri, kita juga merawat apa yang tertulis di dalamnya: pengalaman penulis; pesan yang ingin disebarkan; dan pengalaman yang akan dimiliki pembaca. Untuk itu, berikut terdapat beberapa cara untuk memperpanjang usia buku.

Memberikan Sampul pada Buku

Untuk menjaga kondisi buku, cara pertama yang dapat dilakukan adalah dengan memberikannya sampul. Buku yang diberi sampul biasanya buku dengan tipe soft cover. Buku dengan sampul tipe ini dapat dengan mudah rusak karena terkena air, halaman yang terlipat, atau kondisi lainnya. Untuk menghindari kerusakan tersebut dapat dengan memberi sampul pada buku, yaitu sampul plastik. Bisa juga dengan membungkus buku ke dalam ziplock plastic untuk menghindarkan buku dari debu dan sumber air. 

Menyimpan Buku di Tempat Kering 

Buku diletakkan di tempat kering pada suhu 19C - 22C. Hindari meletakkan buku di lantai ataupun di tempat lembab karena dapat mempercepat penurunan kualitas kertas. Kondisi seperti buku menguning atau muncul bercak cokelat akan lebih cepat. Maka dari itu, akan lebih baik apabila menyimpan buku di tempat kering, seperti menyimpannya di rak, lemari, atau ambalan.

Mengatur Penyusunan Buku di Rak 

Seperti halnya makhluk hidup, buku juga perlu bernapas. Untuk itu, dalam menyusun tata letak buku di dalam rak sebaiknya tidak terlalu rapat. Hal ini untuk memberikan ventilasi—ruang  ganti udara—agar buku memiliki "ruang napas". 

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Agar lebih terstruktur dan rapi, dalam penyusunan buku bisa menyesuaikan atau mengkategorikan buku. Misalnya, buku disusun berdasarkan kategori penerbitnya, warna sampul, atau genre buku. 

Selain untuk kerapian, hal ini juga untuk mempermudah pencarian buku yang akan dibaca di mana kita sudah mengetahui letaknya sehingga tidak perlu kebingungan untuk mencari.

Membersihkan Rak Buku Secara Berkala

Melakukan pembersihan rak buku secara rutin bisa dilakukan selama minimal sebulan sekali. Ini dilakukan untuk membersihkan debu-debu yang tidak terjangkau di dalam rak. Selain itu, untuk memeriksa kondisi-kondisi buku, hal ini juga untuk merawat ketahanan rak penyimpanan.

Menghindari Melipat Halaman Buku

Halaman buku yang terlipat akan meninggalkan bekas. Halaman buku yang terus-menerus terlipat akan mudah sobek. Untuk itu, kita dapat menghindarinya dengan menggunakan pembatas buku atau bookmark yang sudah tersedia dalam buku atau membuatnya sendiri. Pembatas buku juga bisa berupa benda-benda acak, misalnya penggaris, amplop, tisu, dan lain-lain. 

Menggunakan Sticky Notes dan Jurnal

Beberapa pembaca (readers) senang menuliskan dan menambahkan keterangan, pendapat, atau komentarnya terhadap isi buku. Mereka juga senang untuk menandai hal-hal penting menggunakan  highlighter (stabilo). Readers menyebutnya dengan annotate. 

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Bagi beberapa pembaca, mereka menyayangkan apabila bukunya dipenuhi coretan. Selain ruang untuk menulis yang tersedia tidak banyak, coretan atau tinta dapat teroksidasi dan menimbulkan bekas dalam buku. 

Untuk itu, kita dapat memanfaatkan sticky notes atau menyiapkan buku jurnal khusus untuk membaca. Dengan buku jurnal maka mencatat akan lebih mudah dan terorganisir. Terlebih saat ini sudah ada catatan dalam bentuk digital. Semua hal jadi terasa lebih mudah dan dimanfaatkan sesuai dengan porsinya. 

Dengan melakukan cara-cara di atas, kita tidak hanya menyelamatkan buku secara fisik, tetapi juga memperpanjang jiwa buku untuk bisa diwariskan ke anak cucu.

"Membaca melengkapi pikiran hanya dengan bahan-bahan pengetahuan; pemikiranlah yang membuat apa yang kita baca menjadi milik kita." John Locke, Filsuf.

Meski demikian, perlu digaris bawahi bahwa untuk tidak ada aturan baku dalam memperlakukan buku. Hal ini tetap kembali kepada para pembaca buku tersebut karena merekalah pemiliknya. Namun, hal yang pasti tidak boleh dilakukan pembaca adalah membaca, membeli, maupun mengedarkan buku bajakan. 

Setidaknya dua alasan mendasar. Pertama, kualitas buku lebih buruk dibandingkan buku aslinya. Ini bisa dilihat dari pilihan kertas, tinta, dan ukuran buku yang tidak sesuai. Kedua, menggunakan buku bajakan sama halnya  tidak menghargai penulis dan pihak yang terlibat dalam produksi buku. Sekarang sudah banyak platform digital untuk mengakses buku legal secara gratis. Jadi, mari kita membaca dan merawat buku!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun