Beberapa pembaca (readers) senang menuliskan dan menambahkan keterangan, pendapat, atau komentarnya terhadap isi buku. Mereka juga senang untuk menandai hal-hal penting menggunakan  highlighter (stabilo). Readers menyebutnya dengan annotate.Â
Bagi beberapa pembaca, mereka menyayangkan apabila bukunya dipenuhi coretan. Selain ruang untuk menulis yang tersedia tidak banyak, coretan atau tinta dapat teroksidasi dan menimbulkan bekas dalam buku.Â
Untuk itu, kita dapat memanfaatkan sticky notes atau menyiapkan buku jurnal khusus untuk membaca. Dengan buku jurnal maka mencatat akan lebih mudah dan terorganisir. Terlebih saat ini sudah ada catatan dalam bentuk digital. Semua hal jadi terasa lebih mudah dan dimanfaatkan sesuai dengan porsinya.Â
Dengan melakukan cara-cara di atas, kita tidak hanya menyelamatkan buku secara fisik, tetapi juga memperpanjang jiwa buku untuk bisa diwariskan ke anak cucu.
"Membaca melengkapi pikiran hanya dengan bahan-bahan pengetahuan; pemikiranlah yang membuat apa yang kita baca menjadi milik kita." John Locke, Filsuf.
Meski demikian, perlu digaris bawahi bahwa untuk tidak ada aturan baku dalam memperlakukan buku. Hal ini tetap kembali kepada para pembaca buku tersebut karena merekalah pemiliknya. Namun, hal yang pasti tidak boleh dilakukan pembaca adalah membaca, membeli, maupun mengedarkan buku bajakan.Â
Setidaknya dua alasan mendasar. Pertama, kualitas buku lebih buruk dibandingkan buku aslinya. Ini bisa dilihat dari pilihan kertas, tinta, dan ukuran buku yang tidak sesuai. Kedua, menggunakan buku bajakan sama halnya  tidak menghargai penulis dan pihak yang terlibat dalam produksi buku. Sekarang sudah banyak platform digital untuk mengakses buku legal secara gratis. Jadi, mari kita membaca dan merawat buku!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI