Mohon tunggu...
Yanuar Z. Arief
Yanuar Z. Arief Mohon Tunggu... Dosen - Warga Kalbar, bagian dari Komunitas Masyarakat Energi Terbarukan (KOMMET)

Warga Kalbar, bagian dari Komunitas Masyarakat Energi Terbarukan (KOMMET)

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pembangunan PLTN di Kalbar: Kebutuhan atau Kebuntuan?

19 Agustus 2019   12:54 Diperbarui: 19 Agustus 2019   12:56 1899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: PLN
Sumber: PLN

Kelebihan pasokan energi listrik di Kalbar saat ini mengandung keunikan. Dari segi jumlah daya listrik, Kalbar memang memiliki daya listrik yang berlebih. Namun dari segi sumber daya listrik tersebut, Kalbar mendapat pasokan atau membeli dari negara tetangga yang berbatasan darat langsung dengan provinsi ini, yaitu dari negeri Sarawak, Malaysia (Sarawak Energy Berhad/SEB, sebelumnya dikenal dengan nama SESCO). Seperti disampaikan oleh General Manager PT PLN Wilayah Kalbar, bahwa impor daya listrik dari Sarawak untuk memenuhi kebutuhan daya listrik di Kalbar sebesar 180 sampai 210 MW dan ini meliputi 80% dari jaringan sistem Khatulistiwa [5].

Penulis sependapat bahwa kita harus mengurangi bahkan untuk tidak menggunakan sepenuhnya daya listrik dari negara lain dengan pertimbangan kemandirian dan aspek politik serta keamanan. Maka diharapakan dalam perencanaan pengembangan tenaga listrik yang telah direncanakan dalam RUPTL PLN 2018-2027 dapat tercapai atau pasokan listrik diperoleh dari provinsi lain di Kalimantan yang memiliki kelebihan daya listrik.

Kemandirian dalam sektor kelistrikan ini adalah penting sebab dalam Peraturan Menteri ESDM No. 4, Tahun 2017, disebutkan bahwa ketenagalistrikan adalah salah satu objek vital nasional (obvitnas) dan strategis yang diatur oleh pemerintah baik dalam pengembangan maupun pengawasannya [6].

C. Potensi Energi Listrik Terbarukan di Kalimantan Barat

Seperti disebutkan dalam RUPTL PLN 2018-2027, target bauran energi baru dan terbarukan (EBT) dalam pengembangan pembangkit energi listrik sebesar 23%, maka proyeksi pembangkit listrik di Kalbar juga sejalan dengan upaya tersebut. Seperti yang dirangkum dalam Tabel 2 (Rencana Pengembangan Pembangkit Listrik di Kalbar) terdapat pembangkit-pembangkit yang menggunakan EBT tersebut seperti Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm), Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM), dan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg).

Kemudian, dalam RUPTL PLN tersebut juga disebutkan, khusus untuk potensi bioenergi, yang terdiri dari biogas, biomassa, dan sampah di Kalbar, berdasarkan sebaran daerahnya dapat dilihat seperti tercantum dalam Tabel 3. Dalam tabel tersebut dapat dilihat bahwa potensi Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) adalah sebesar 2 MW yang terdapat di Kabupaten Landak.

Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBM) yang tersebar di wilayah Kalbar, memiliki potensi sebesar 87 MW. PLTBM ini memanfaatkan limbah pengolahan kelapa sawit yang banyak terdapat di Kalbar. Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang terdapat di Siantan dan Pontianak, memiliki potensi sebesar 10 MW. Total potensi energi listrik dari bioenergi saja sebesar 99 MW.

Dari RUPTL PLN yang sama, di wilayah Kalbar terdapat potensi energi nuklir sebesar 100 MW (Tabel 4). Dengan membandingkan Tabel 3 dan Tabel 4 tersebut, terlihat bahwa potensi energi nuklir memiliki daya listrik yang hampir sama dengan potensi energi listrik dari bioenergi, sehingga keperluan membangun PLTN dapat digantikan dengan memanfaatkan potensi energi terbarukan secara maksimal, dan tentunya lebih aman serta ramah lingkungan.

Sumber: PLN
Sumber: PLN

Di samping itu, PLN juga terus berkomitmen untuk mengembangkan EBT di wilayah Kalbar. Sampai saat ini PLN Kalbar telah mengoperasikan Pembangkit Listrik Mikrohidro (PLTMh) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan total kapasitas sebesar 8,9 MW. PLN juga telah menandatangani kerjasama dengan pihak swasta untuk mengembangkan pembangkit EBT menggunakan limbah kelapa sawit dengan total kapasitas 38 MW yang rencananya akan dibangun di Tayan, Siantan, Sukadana, Meliau dan Balai Karangan [7].

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun