Mohon tunggu...
Yara Amanda
Yara Amanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Perkenalkan nama saya Yara Amanda yang saat ini berkuliah atau menjalani pendidikan di Universitas Pamulang.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Resensi Buku Filosofi Teras Karya Henry Manampiring

12 Oktober 2022   18:15 Diperbarui: 12 Oktober 2022   18:21 1140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ajaran ini mengedepankan pengendalian diri atas masalah yang dihadapi dan membantu mengatasi emosi negatif untuk membangun mental yang tangguh. Para filsuf Stoa lebih menekankan pada mengendalikan emosi negatif. 

Dalam pandangan Filsafat Stoa definisi bahagia adalah ketika kita hidup bebas dari emosi negatif, bukan saat banyak memiliki emosi positif. Filosofi Teras sangat memperhatikan hubungan antar manusia.

Buku ini berisikan 12 bab yang menarik dari setiap bab nya. Pada buku ini dibuka dengan survei, yaitu Survei Khawatir Nasional yang semakin menarik tentang persoalan yang sedang dihadapi masyarakat saat ini. Kedua Hidup dengan kebajikan (virtuelarete) atau bagaimana kita hidup sebaik-baiknya. 

Filosofi Teras percaya bahwa segala sesuatu di Alam ini saling terkait (interconnected), termasuk di dalamnya segala peristiwa yang terjadi di dalam hidup kita atau manusia harus hidup selaras dengan Alam. 

Pada bab keempat ada Diktomi Kendali, dalam hidup ada hal-hal yang dibawah kendali kita dan ada yang tidak, baik tidaknya hidup kita hanya bisa dinilai dari hal-hal di bawah kendali kita. 

Bab lima Mengendalikan Interpretasi dan Presepsi, Segala emosi yang mengganggu dan semua kesusahan yang kita rasakan sebenarnya berasal dari pikiran kita sendiri atas segala hal negatif yang kita pikirkan. 

Keenam Memperkuat Mental, ketika menghadapi masalah atau kejadian bisa menjadi momentum melatih diri. Hidup diantara orang yamg menyebalkan pada bab ketujuh ni ada membahas tentang terlalu banyak membandingkan diri dengan hidup orang lan, ini bisa menyebabkan kekecewaan pada hidup sendiri yang berlanjut dengan rasa marah karena kemarahan kita lebih merusak daripada perlakuan yang kita terima. 

Walaupun musibah atau bencana datang seringkali di luar kendali kita semua respon ada di tangan kita sendiri, nah pada bab delapan ini membahas bagaimana menghadapi kesusahan dan musibah. 

Sembilan Diktomi Kendali bagi Orang tua, parenting adalah bisa melepaskan hal-hal yang tidak bisa kita kontrol, dan fokus pada hal-hal yang bisa kita kontrol. 

Bab sepuluh Citizen of the World, kita semua berasal dari akar yang sama tdak ada yang membeda-bedakan. Sebelas tentang Kematian, karena segala sesuatu yang selaras dengan Alam adalah baik, termasuk kematian. Dan lita bertemu penutup di akhir bab dari buku ini yaitu bab dua belas.

Buku ini sangat menarik karena menggunakan bahasa yang santai yang mudah dipahami, dan setiap bab nya terdapat pelajaran yang dapat kita ambil. Filosofi Teras mengajarkan untuk memandang kejadian - kejadian dalam hidup kita dengan perspektif positif dengan tujuan untuk mendapatkan kedamaian diri sendiri. Tujuan Filosofi Teras tidak hanya sekadar mencapai kebahagiaan, namun juga berdamai dengan diri sendiri atas masalah yang dihadapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun