Kemampuan Pertempuran Individu: Arjuna bisa bertarung satu lawan sepuluh tanpa kehilangan gaya rambut. Tangannya lembut saat menyapa rakyat, tapi bisa jadi palu godam saat menghadapi musuh. Musuh dilempar dengan gaya lembut tapi dampaknya bisa bikin trauma berkepanjangan.
C. Kekuatan Komunikasi dan Jaringan
Kemampuan Membangun Jaringan Intelijen: Di era sekarang, Arjuna adalah orang yang punya koneksi dari jenderal, hacker, sampai satpam pangkalan militer. Semuanya loyal. Bahkan ada rumor: “Kalau Arjuna minta tolong, sekelas AI pun akan menyerahkan log aktivitasnya.”
Kecakapan Diplomasi dan Negosiasi Terselubung: Arjuna bisa masuk ke ruang diplomasi yang tegang dan keluar dengan kontrak damai, dua kantong beras, dan… undangan makan malam dari lawan. Dia nggak debat kusir, dia debat merdu. Lawan kalah karena baper.
VI. Jabatan dalam Struktur Militer Modern: Kepala Staf Intelijen / Komandan Pasukan Siber
A. Posisi Ideal: Kepala Badan Intelijen Strategis atau Komandan Pasukan Siber
Dalam struktur militer masa kini, Arjuna jelas bukan tentara biasa. Dia adalah kepala Badan Intelijen Strategis, atau mungkin Komandan Pasukan Siber Nasional. Kantornya di bunker canggih, tapi suasananya tetap tenang—selalu ada dupa menyala dan musik gamelan instrumental.
Pangkatnya mungkin Jenderal Bintang Empat. Tapi sikapnya tetap rendah hati. Di rapat intelijen, dia duduk bersila, menyimak laporan dari agen lapangan, dan kadang menyisipkan wejangan tentang dharma sambil minum teh lotus.
B. Tanggung Jawab Utama
Pengumpulan dan Analisis Intelijen Komprehensif: Semua data dari satelit, drone, dan hacker dikirim ke pusat komando. Arjuna akan membaca semuanya dan menyimpulkan: “Musuh akan menyerang jam 3 pagi lewat jalur sungai.” Dan tebakan itu 99,8% akurat. Sisanya karena ikan lele ganggu sinyal sonar.
Perencanaan dan Pelaksanaan Operasi Siber: Dia bisa mengendalikan serangan DDoS dengan gaya meditasi, sambil kirim meme ke musuh buat bikin mereka bingung. Serangannya selalu elegan, tidak berisik, tapi sangat menyakitkan secara sistem.
Operasi Pengaruh (Influence Operations): Arjuna bisa menyebarkan narasi strategis yang membuat musuh saling curiga sendiri. Bahkan ada satu kali, dia hanya menyebar puisi anonim, dan markas musuh bubar karena galau.
Counter-Intelijen dan Penangkalan Spionase: Arjuna bisa mendeteksi penyusup hanya dengan mendengar nada suara mereka. “Dia terlalu gugup, pasti agen ganda.” Lalu… tindaklanjut dilakukan dengan senyuman.
Pengembangan Teknologi Intelijen dan Siber: Dia merekrut para teknokrat, ilmuwan, dan... satu dukun lokal untuk merancang sistem pertahanan baru. Karena teknologi bagus, kalau dicampur spiritual Jawa, bisa jadi firewall + karma.