Keadaan terakhir orang Fasik
- Alkitab menggunakan beberapa gambaran untuk melukiskan keadaan yang telah dialami orang fasik. Yesus berkata, dan ia akan berkata juga kepada mereka di sebelah kirinya, hanyalah dari hadapanku Hai kamu orang-orang terkutuk, hanyalah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk iblis dan malaikat-malaikat-nya (Matius 25 ayat 41). Dia juga menggambarkan keadaan mereka kegelapan yang paling gelap; anak-anak kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah Akan terdapat ratap dan retak gigi, (Matius 8 ayat 12). Keadaan terakhir dari orang fasik disebutkan sebagai siksaan yang kekal hal ini dengan jelas diajarkan di Alkitab Matius pasal 25 ayat 46, disiksa (Wahyu 4 ayat 10 sampai 11), jurang maut (Wahyu 9 ayat 1 sampai 2,11), murka Allah (Roma 2 ayat 5) kematian yang kedua (Wahyu 21 ayat 8) kebinasaan selama-lamanya serta dijauhkan dari hadirat Tuhan (2 Tesalonika 1 ayat 9).
- Bila ada satu ciri khas yang mencolok dari neraka, maka itu adalah kebalikannya surga yaitu ketidakhadiran Allah atau pengusiran dari hadirat-Nya itu.[15] Pernyataan tersebut merupakan kesedihan yang sangat menyakitkan, secara jasmaniah atau kejiwaan atau keduanya sekaligus. Masih ada aspek-aspek lain dari situasi orang terhilang yang menambah kepada kesedihannya. Satu aspek Adalah perasaan kesepian, setelah melihat kemuliaan dan kebesaran Allah setelah menyadari bahwa ia adalah Tuhan dari semua orang dan kemudian diusir dari hadapannya pada kesadarannya bahwa perpisahan ini bersifat permanen.[16] Dengan cara yang sama keadaan diri seseorang yang moral dan rohaniah ketika meninggalkan dunia ini juga bersifat permanen. Keadaan seseorang pada akhir hidupnya di dunia akan berlangsung sepanjang kekekalan. Tak ada harapan bahwa keadaannya akan menjadi baik kembali. Dengan demikian, keputusan Abadi akan merupakan sesuatu yang dialami setiap orang yang masuk neraka.
KESIMPULAN
Kebangkitan tubuh orang percaya akan dibangkitkan dengan tubuh kemualian bersama Kristus Yesus dan juga dengan waktu yang bersamaan semua orang mati pun dibangkitkan. Kehidupan kekal orang percaya akan memiliki tubuh yang tidak akan binasa lagi karena Kristus yang lebih dahulu menganggung beban (dosa) kita akan tetapi bagi mereka yang tidak percaya akan mendapat penghakiman yang menuju kepada siksaan kekal.
DAFTAR PUSTAKA
Andrew T. Lincoln. The Lazarus Story: A Literary Perspective Dalam Buku The Gospel of John and Christian Theology. Publishing Company, 2008.
Beyer, Dr. Ulrich. Garis-Garis Besar Eskatologi Dalam Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000.
Dister, Nico Syukur. Teologi Sistematika: Kompendium Sepuluh Cabang Berakar Biblika Dan Berbatang Patristika. Pustaka Teologi, 2004.
Edwards, David L. The Last Things Now. London: S.C.M, 1969.
Erickson, Millard J. Teologi Kristen. Volume 3. Malang: Gandum Mas, 2004.
Hoekema, Anthony A. Alkitab Dan Akhir Zaman. Surabaya: Momentum (Momentum Christian Literatur), 2004.
Lawrence O. Richards. Teologi Pendidikan Kristen. Michigan: The Zondervan, 1980.
Mayangsari, Y. “Konsep Resusitasi” (2018).
Penabur, BPK. “Kehidupan Kekal” (2021).
Thomas Hwang, Ph.D. Kristologi. Yogyakarta: AMI Publication, 2011.