Mengamati perkembangan Handi selama tiga bulan di SMP, akhirnya guru wali kelas dan BK mengarahkan orang tuanya agar berkonsultasi kembali dengan psikolog. Harapannya tentu agar dia mendapatkan arahan yang sesuai dengan kondisi mental Handi mengingat selama ini dia belum bisa mengikuti sebagian besar proses KBM dengan baik.
Setelah melalui proses asesmen bersama seorang psikolog, hasilnya menunjukkan kondisi Handi masih sama dengan dulu dan perlu bimbingan khusus agar dia mampu berkembang dengan lebih terarah. Akhirnya orang tua memutuskan menarik putranya dari sekolah umum dan memindahkan ke sekolah khusus untuk anak dengan kategori ADHD. Secara bertahap dan perlahan mereka menarik Handi dari sini. Tak tega tentunya melihat sang anak yang harus melepaskan tempat yang mulai dicintainya ini. Apalagi terlontar kata, "Mama, kenapa aku harus pindah ke sekolah lain?"
Handi, selamat berjuang, Nak. Bukan kami tak sayang, tapi kamu berhak mendapatkan yang lebih baik demi masa depan yang lebih cerah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI