Mohon tunggu...
Yanti Rahmayanti
Yanti Rahmayanti Mohon Tunggu... Guru SMP

Hobi: membaca dan menulis puisi, cerpen/carpon dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mengapa Aku Berbeda?

21 Maret 2025   15:47 Diperbarui: 21 Maret 2025   16:28 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana di panti (Sumber: Meta AI)

Cerpen Remaja - Penulis: Yanti thea

"Byurrr ..."

            Sebuah batu sebesar kepalan tangan orang dewasa dilempar ke sungai. Seorang anak lelaki memandanginya dengan napas terengah.

            "Ah! Orang-orang benar, aku jelek, hitam, pincang lagi. Tidak ada yang pantas aku banggakan. Hu ... hu ... hu ..." Remaja tanggung berkulit gelap itu merutuki diri dengan derai membasahi pipinya. Kembali diambilnya batu lain yang lebih besar dan ...

            "Hup!"

            Belum sempat batu itu dilemparkan ke sungai, seseorang menahan pergelangan tangannya dari belakang. Dia terkejut. Serta merta tubuhnya berbalik. Sesosok lelaki tua tengah berdiri sambil tersenyum.

            "Kakek," serunya dengan mulut sedikit terbuka.

            "Ada apa, Jang? Sepertinya di sini agak sedikit mendung ya ..." ujar Kakek Asmawi sambil memegang bahu cucunya dengan erat.

            "Tak ada apa-apa, Kek. Ujang cuma kesal saja."

            "Apa yang kamu kesalkan, cucuku? Coba cerita sama kakek," ucap kakek  penasaran. "Sini, duduk di samping kakek."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun