Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sekber Derapp Kampar Berbagi Praktik Baik dalam Temu Wicara Ecotourism Indonesia

16 Maret 2023   07:35 Diperbarui: 16 Maret 2023   08:08 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri David menanam mangrove

"Gerbang masuk kawasan konservasi ini hanya satu untuk memudahkan pelaksanaan check list. Ruang penerimaan dirancang agar pengunjung nyaman mendapat penjelasan do and don'ts sebelum masuk kawasan, "pungkas Ari.

Pengunjung  Clungup Mangrove Conservasi (CMC) melewati area mangrove sebelum memasuki daerah hutan pinus tempat kami sarapan bersama.  Panitia menyediakan sarapan yang lezat. Ada Nasi pecal pedas, rempeyek kacang, telur dadar tahu, tempe, dan sambal. Penjelasan tentang perjuangan perintis CMC dilaksanakan setelah senam otak bersama. 

Dokpri David menanam mangrove
Dokpri David menanam mangrove

Sesi berikutnya adalah penanaman mangrove. Pengunjung diajak memilih bibit mangrove dan berjalan ke area tanam. CMC menyediakan area selfie sebelum pengunjung menanam mangrove di area berlumpur. Kemudian, pemandu mengajak pengunjung ke jembatan kayu Mangrove untuk berfoto dan membersihkan lumpur.

Dok Sekber Derappp di Clungup Mangrove Conservation (15/3/2023)
Dok Sekber Derappp di Clungup Mangrove Conservation (15/3/2023)

Pantai Gatra menjadi tujuan berikutnya. Banyak pengunjung yang memesan minuman kelapa muda langsung dari pohon. Peserta termuda, Dinda bersama beberapa anak muda lainnya berenang di pantai Gatra.  Tersedia perahu di Jembatan Kayu Mangrove bagi pengunjung yang kelelahan.  Rombongan dari Sekber Kampar memilih jalan kaki menuju  Pantai Tiga Warna.  

Pantai berkapasitas maksimal 250 orang ini benar-benar eksotik. pengunjung diminta mengisi papan masuk dan keluar. Setiap rombongan dibatasi hanya 2 jam berada di Pantai Tiga Warna.  Hampir semua peserta TJEI dan fasilitator menikmati snorkeling di pantai dengan tiga warna air tersebut. Batang kayu mangrove menjulur indah memanjakan pengunjung yang ingin duduk memandang laut lepas. Tersedia ayunan kayu dan wahana selfie yang mengekspose keindahan pantai tersebut.

Usul Wali Air Kuning,  Damri untuk melaksanakan TJEI 2024 di Kampar mendapat sambutan gembira. Peserta dan fasilitator meneriakkan Sampai Jumpa di TJEI 2024 di Kampar pada sesi foto bersama sebelum kembali ke tempat homestay melalui pelabuhan. Perahu berkapasitas 30-40  sudah menunggu kami di dermaga yang elok dan bersih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun