Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Haru Biru Penanganan Anak Tidak Sekolah Berbasis Desa

2 Maret 2023   04:43 Diperbarui: 2 Maret 2023   04:56 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok Sanggam Group: Wawancara dengan Asri dan Ibunda tercintanya.

Tim Percepatan Desa Pendidikan pun  menerima undangan Camat Kampar Utara mengunjungi TK Garuda 005 di Desa Sawah. 

"Penuh harap ada desa di Kecamatan Kampar Utara juga menerima Anugerah Desa Pendidikan seperti di Kampar dan XIII Koto Kampar. Kesadaran orangtua untuk menyekolahkan anak-anak mereka ke lembaga PAUD/TK masih rendah, "ujar Camat Kampar Utara.

Pesan dari Kepala Desa yang ingin ber-Derappp menjadi Desa Pendidikan terus masuk ke whatsapp Pembina YSKI, Yanti Kerlip. Salah satunya adalah pesan dari Kepala Desa Alam Panjang dari Kecamatan Rumbio Jaya. Pesan ini menginspirasi YSKI Kampar untuk menyusun standar operasional prosedur penanganan ATS dan pencegahan APS melalui rintisan PKBM Rumah Kerlip Beriman bekerjasama dengan Kepala Desa Pendidikan. 

Menggugah dengan Film Dokumenter

YSKI Kampar memanfaatkan tumbuhnya kesadaran untuk menjadi Desa Pendidikan menuju Derappp ini dengan menyiapkan film dokumenter situasi dan kondisi ATS/APS di Kampar bersama Syaiful Sanggam. 

Hanya beberapa jam setelah bertemu pembina YSKI di Balai Bupati Kampar, Syaiful Sanggam langsung menindaklanjuti rencana pembuatan film dokumenter di 9 Desa dan 1 kelurahan mitra Disdikpora dan YSKI Kampar. 


"Untuk memberikan gambaran, serta mendorong desa lain berbuat lebih giat. Saya sudah selesai di Desa Sungai Tarap. Dan sekarang di Desa Koto Perambahan. Esok pagi jam 7 saya ke Koto Tuo dan Balung ibu. Rencananya saya nginap di Balung, tapi anak saya yang temani saya ke sana, ada jadwal kiliah Rabu pagi, "ujar Syaiful Sanggam.

Sampai hari ini, Syaiful Sanggam menyampaikan kabar bahwa ia sudah take video di Desa Sungai Tarap, Desa Koto Perambahan Desa Koto Tuo, Desa Balung dan Desa Kuok  "Esok saya sudah janji dengan Kades Kota Garo, dan karena satu wilayah saya ingin sekalian ke Desa Sumber Sari, bu, "Syaiful Sanggam melaporkan.

Dok Sanggam Group: Wawancara dengan Asri dan Ibunda tercintanya.
Dok Sanggam Group: Wawancara dengan Asri dan Ibunda tercintanya.

Film dokumenter yang dibuat jurnalis yang seniman ini diyakini bakal menggugah perasaan siapapun yang menontonnya. Bagaimana tidak, pembuatnya pun mengaku terharu.

"Susah saya menahan air mata ketika wawancara anak di Koto Tuo ini, bu Yanti, "ujar Syaiful Sanggam setelah mengirim cuplikan video wawancara ATS dari Desa Koto Tuo,  Azri dan ibunda tercintanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun