Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gemilang Limpah Kumandang di Kampung Patin

13 Februari 2023   05:16 Diperbarui: 13 Februari 2023   06:47 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri 1000 Kampar RISE Club

Salah satu kegiatan yang sering dilakukan anak-anak sekolah di Kampar dalam menerapkan  prinsip 3R adalah menggunakan kembali plastik kemasan air minum  yang ada menjadi tas belanja, vas bunga, ecobrick,  bahkan hiasan dinding.

Bagaimana kebiasaan memilah sampah di rumahmu?

Kebanyakan plastik yang kita gunakan sehari-hari hanya dapat digunakan sekali pakai. Sebelum berpikir memanfaatkan sampah plastik kamu perlu membiasakan diri untuk mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai ini.

Diet plastik merupakan inti dari.penerapan prinsip 3R. Kamu sudah melakukan Limpah Kumandang ketika kamu memilah sampah plastik  dari sampah organik dan sampah lainnya. Kamu bisa belajar.membuat gantungan kunci cantik  dari plastik asoy bekas di Rumah Kreatif milik Ibu Nevy.

Kamu pasti sudah mengenal Ecobrick, botol plastik yang diisi dengan limbah non-biological untuk membuat blok bangunan yang nantinya bisa dipakai kembali. Ecobrick merupakan cara lain mengolah limbah plastik agar tidak berujung pada tempat pembuangan akhir.

Kamu telah melakukan upaya untuk menyelamatkan bumi dengam mencegah sampah plastik melepaskan CO2 yang dapat meningkatkan pemanasan global. Beberapa orang memanfaatkan ecobrick  untuk membuat kursi, meja atau furnitur modular.lainnya,  dinding struktur bangunan rumah, dan masih banyak lagi.


3. Melakukan Daur Ulang

Sampah organik menempati prosentase terbanyak dalam sampah rumah tangga. Kamu dapat  mengolah sampah organik menjadi pupuk  kompos.

Sampah organik mudah mengalami pembusukan yang membuat aromanya menyengat hidung. Saat ini sudah tersedia Growing Bag dalam berbagai ukuran yang dapat kamu pesan daring di setiap market place.  Growing Bag membantu kamu membuat pupuk kompos  dengan adanya pintu khusus di bagian bawah.

Saat Tim Sigap Kerlip berkunjung ke KUB Bunda Mandiri di Desa Ekowisata Koto Mesjid, pengelolanya menunjukkan pakan ternak ayam yang terbuat dari limbah jeroan ikan patin dari sentra pembuatan Salai Patin.  Kamu bisa belajar membuat pakan ternak berprotein tinggi ini di KUB tersebut.

Koordinator Yayasan Sigap Kerlip Indonesia (YSKI) Kabupaten Kampar bekerjasama dengan  Pemerintah Kabupaten Kampar menyediakan Paket Perdana Medium Limpah Kumandang di Kampung Patin pada 13-15  Februari 2022 dengan dukungan multipihak.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun