Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senja! Aku Menunggumu, di Sini

25 Januari 2020   13:28 Diperbarui: 25 Januari 2020   13:26 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Panas terik membakar. Kelopak mata pun berulang kali menutup. Silau. Di sini aliran dingin menerpa seiring dengan mobil yang melaju pelan. Tepian pantai Jamarang tetiba asing tak mau berjejak dalam benakku. Ada yang bermain menguji dian yang tak kunjung padam.

Senja, aku menunggumu, di sini! 

Peluh masih belum berhenti membasahi tubuh yang melunak termakan usia. Aroma bunga setaman yang kau titipkan tak mampu gantikan bau kecut yang merebak dari ratusan pintu. Buluh perindu mengalun sendu. Mencoba meraih hati yang tak kunjung membuka. Merdeka! Itu katamu. Dulu. 

Senja, aku menunggumu, di sini!

Bantu aku mencairkan berjuta hati yang tetiba membeku, entah kena apa. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun