Belajar Memaafkan
Dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu bergaul dengan sanak, saudara dan teman lama, teman kantor atau tetangga. Saat kita berucap, berkomunikasi dengan tetangga atau teman kadang  akan terjadi perselisihan. Kadang kita sampai berantem juga.  Tersakiti, kecewa oleh ulah orang yang ada di sekitar kita itu menjadikan kita dendam, emosi.Â
Hal ini bisa menjadikan persahabatan, persaudaraan putus. Bahkan jika berlanjut, sebuah keluarga bisa retak.
Semua itu karena kita belum saling memaafkan. Yang satu malu atau gengsi untuk minta maaf. Sedangkan yang satu sulit memaafkan.Â
Inilah yang menjadikan pikiran kita tak sehat karena masih memendam emosi. Â Akhirnya berujung susah tidur, tidak konsentrasi melakukan kegiatan, dan selera makan turun. Kekalutan menjadikan hati dan perasaan down.
Dua kata memaafkan dan memberi maaf dalam beberapa kasus tertentu mungkin mudah. Namun, bisa juga amat sulit karena betapa besar rasa sakitnya hati. Tak bisa dipungkiri jika sampai bertahun-tahun saling diam.
Sampai kapan hal seperti itu. Haruskah berlarut-larut hingga raga juga sakit. Kita hidup tentu ingin damai, tenang dan bahagia. Satu hal yang bisa dilakukan adalah meminta maaf atau memanfaatkan. Ini kadang benar-benar berat.Â
Hal ini tentu membuat hidup kita tidak nyaman. Solusi utama adalah memaafkan kesalahan orang lain.
 Oleh karena itu, mari bersama-sama niatkan untuk memaafkan orang lain. Seperti kita ketahui bahwa dalam surat Ali Imran ayat 134 menyebutkan bahwa sikap memaafkan kesalahan orang lain merupakan salah satu ciri orang yang bertaqwa.
Menurut Naqoy dalam materi  pelatihan kedua ada cara untuk memaafkan adalah kekuatan. Latihan untuk memaafkan dengan  membuka hati kita.. Ada tips untuk bisa memaafkan, antara lain:
Pertama, lupakan kebaikan kita dan ingatlah kebaikan orang lain. Jangan terbalik kita sering menonjolkan kebaikan diri sendir tetapi lupa kebaikan orang lain. Mulailah saat ini mengingat kebaikan orang lain.
Kedua, berpikirlah tentang AMBAK, yang artinya Apa Manfaat Bagiku. Jika kita punya dendam, kecewa dan  susah memaafkan orang lain itu manfaatnya apa sih? Jangan-jangan orang yang kita benci, dendam sedang berhappy ria bersama keluarga atau lainnya. Siapa yang rugi? Tentu diri sendiri. Dari pada kita menyimpan kemarahan, dendam, kecewa, lebih baik kita lepas, buang dan tersenyum karena tidak ada manfaanya bagi kita.