Banyak orang yang kesulitan menemukan ide untuk menulis. Kadang kita juga  kehabisan ide. Padahal ide ada di mana-mana. Asal  bisa menangkap setiap ada hal yang menarik, ide mudah dimunculkan.
Nah, kita bisa mendapatkan banyak hal menarik dalam kehidupan sehari-hari. Namun, kita tidak juga segera menangkap. Hilanglah ide tersebut. Oleh karena betapa pentingnya keberadaan bank ide.
Bank ide kita ciptakan sendiri sebagai kumpulan ide yang berseliweran di angan. Bank ide bisa berupa buku kecil yang dikhususkan untuk mencatat ide-ide cemerlang.
Pada era digital saat ini mudah kita menulis ide-ide yang bermunculan. Kita bisa menulis ide di HP dengan mudah. Kita bisa mencatat di note atau aplikasi lainnya. Â Tak perlu membawa buku. Di note itu pula kita bisa kembangkan menjadi tulisan utuh. Mudah kan.
Kemudian bagaimana cara menangkap ide dalam kehidupan sehari-hari? Caranya mudah banget. Sejatinya seorang penulis itu sudah menulis di otak. Bisa dipastikan saat melihat berbagai kejadian otak kita sudah berjalan untuk menangkap ide yang bisa jadi bahan tulisan.
Saat  berjalan,  kita melihat orang yang gigih menjajakan dagangannya, melihat pemandangan atau apa saja yang menarik bisa jadi ide tulisan. Bisa juga saat ada curhatan teman, saudara bisa jadi ide tulisan. Apa pun yang lihat, dengar atau rasakan yang berasal dari  sekitar kita,  bisa jadi tulisan. Tinggal kita kemas ide tersebut menjadi tulisan sesuai dengan yang kita kuasai. Ide tersebut bisa menjadi puisi, cerpen atau artikel.
Itulah pentingnya membuat bank ide. Namun, semuanya bergantung pada diri sendiri. Bank ide bisa jadi sarana untuk melawan lupa. Dengan bank ide, kita bisa merancang tulisan dengan baik. Semoga bermanfaat. Salam literasi.
Ambarawa, 3 Oktober 2022