Kedua, tidak berlebihan. Senyampang berolahraga tidak berlebihan waktu, biaya bagi saya tidak masalah. Semua dijalankan dengan wajar-wajar saja. Misalnya, bermain pingpong seminggu dua kali itu tidak masalah.Â
Selain itu biaya untuk membeli bet tidak terlalu mahal dan tidak juga terlalu banyak koleksinya. Jika hanya mempunyai dua bet atau tiga bagi saja wajar. Oleh karena itu saya mendukung.
Ketiga, memberi keteladanan pada anak. Keteladanan pada anak untuk kegiatan positif itu penting. Keteladanan dalam olahraga ini banyak sekali. Kita bisa mengajarkan kejujuran dalam bermain, hemat karena anak bisa membeli bet dari menambung, atau kedisplinan. Jika anak ikut-ikutan berolah raga sama dengan orangtua, anak akan juga menerapkan kedisiplinan.Â
Anak harus bisa membagi waktu anatara sekolah dan olahraga.
Itu saja yang menyebabkan saya merestui atau mengizinkan suami menekuni hobi. Intinya apa pun hobi yang ditekuni suami kita sebaiknya support agar suami senang. Tentu saja kita saling cerita dan terbuka. Jangan sampai kita tiba-tiba datang ke tempat olah raga suami lalu mengajaknya pulang.
Tentu ada sebab kalau ada yang seperti itu. Mari kita duduk bersama suami saling berkomunikasi tentang kegiatan masing-masing. Semoga kita menjadi keluarag bahagia. Aamiin.
Ambarawa, 17 September 2022