Mohon tunggu...
Budiyanti
Budiyanti Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang pensiunan guru di Kabupaten Semarang yang gemar menulis dan traveling. Menulis menjadikan hidup lebih bermakna.

Seorang pensiunan guru dan pegiat literasi di Kabupaten Semarang.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Haruskah Istri Merestui Hobi Suami?

17 September 2022   17:44 Diperbarui: 17 September 2022   17:54 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Haruskan Istri Merestui Hobi Suami?

Berbagai macam hobi  bisa ditekuni oleh seorang suami atau istri. Semua hobi dijalani dengan penuh bahagia. Sampai-sampai menghabiskan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Seseorang yang menekuni hobi tak akan merasa keberatan jika mengeluarkan uang yang tidak sedikit. 

Menekuni hobi jika dilaksanakan sungguh-sungguh bisa mendatangkan keuntungan. Simak cerita saya pada artikel yang berjudul Hobi Berpeluang Menjadi Pengusaha.


Kali ini saya akan membahas sesuai judul. Haruskan kita merestui hobi suami? Mari kita bahas bersama-sama. Sebagai suami-istri kita harus seia sekata, berjalan bersama untuk menggapai kebahagian. Jika suami bahagia tentu istri juga bahagia. 

Semua yang kita lakukan harus seiring sejalan. Jangan sampai ada hal-hal yang ditutupi. Oleh karena itu, apa yang baik dilakukan suami atau istri sebaiknya saling support senyampang kegiatan yang kita lakukan membawa manfaat. Kita duduk bersama untuk saling berkomunikasi untuk saling bercerita tentang hobi masing-masing. 

Suami sebaiknya dukung hobi istri sedang istri juga harus dukung hobi suami.
Saya sebagai istri tentu saja merestui hobi yang dilakukan suami karena memang sangat positif. Dulu beliau hobi bermain badminton. Beli raket dengan harga mahal pun saya izinkan. 

Kini saat bertambahnya usia, suami menekuni hobi olahraga pingpong. Hobi ini bukan hanya ditekuninya sendiri. Kedua anak kami yang di Jakarta dan Lombok kini juga menekuni olah raga yang tidak menguras tenaga layaknya badminton. Saya pun sepenuhnya mendukung. 

Beberapa hal mengapa saya mendukung adalah sebagai berikut.


Pertama, hobi yang positif dan menyehatkan. Senyampang hobi positif mengapa kita tidak merestui.Kita tahu bahwa sebagai suami tentu butuh hiburan lain selain di rumah atau di kantor. Kejenuhan harus disalurkan dengan kegiatan-kegiatan positif. 

Nah, jika suami senang akan berimbas pada kesehatan. Jika suami sehat,  tentu saja istri dan keluarga pun ikut senang. Dari pada kita mengeluarkan biaya berobat lebih baik ditinggal sebentar suami berolah raga.


Kedua, tidak berlebihan. Senyampang berolahraga tidak berlebihan waktu, biaya bagi saya tidak masalah. Semua dijalankan dengan wajar-wajar saja. Misalnya, bermain pingpong seminggu dua kali itu tidak masalah. 

Selain itu biaya untuk membeli bet tidak terlalu mahal dan tidak juga terlalu banyak koleksinya. Jika hanya mempunyai dua bet atau tiga bagi saja wajar. Oleh karena itu saya mendukung.


Ketiga, memberi keteladanan pada anak. Keteladanan pada anak untuk kegiatan positif itu penting. Keteladanan dalam olahraga ini banyak sekali. Kita bisa mengajarkan kejujuran dalam bermain, hemat karena anak bisa membeli bet dari menambung, atau kedisplinan. Jika anak ikut-ikutan berolah raga sama dengan orangtua, anak akan juga menerapkan kedisiplinan. 

Anak harus bisa membagi waktu anatara sekolah dan olahraga.
Itu saja yang menyebabkan saya merestui atau mengizinkan suami menekuni hobi. Intinya apa pun hobi yang ditekuni suami kita sebaiknya support agar suami senang. Tentu saja kita saling cerita dan terbuka. Jangan sampai kita tiba-tiba datang ke tempat olah raga suami lalu mengajaknya pulang.

Tentu ada sebab kalau ada yang seperti itu. Mari kita duduk bersama suami saling berkomunikasi tentang kegiatan masing-masing. Semoga kita menjadi keluarag bahagia. Aamiin.

Ambarawa, 17 September 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun