Mohon tunggu...
yanti ningrum
yanti ningrum Mohon Tunggu... Freelancer - freelancer

-

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Menambah Penjualan dengan Strategi Cross Selling

3 Agustus 2022   13:44 Diperbarui: 3 Agustus 2022   13:47 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: shahalam.concordehotelsresorts.com

Saat ini persaingan dalam bisnis semakin ketat. Jika dulu orang mempunyai ide untuk membuka toko, maka belum tentu dalam jangka wktu dekat ada pesaing di dekatnya yang juga membuka toko. Karna orang lain yang berkeinginan membuka toko juga, belum mempunyai informasi yang sama dengan orang yang sudah membuka toko sebelumnya itu.Dari hal distributor, cara mendapatkan suplier dan berapa harga pokok barang sehingga berapa modal yang perlu disiapkan oleh pemulapun belum tahu. Karena dulu informasi itu sangat susah diperoleh, maka hanya segelintir orang yang dapat meniru bisnis kita.

Namun sekarang ini berbeda sekali. Ada banyak informasi yang beredar diluaran sana, malah bersaing untuk mengumbar informasi yang dipunyainya. Sehingga akan sangat mudah bagi orang  untuk meniru bisnis orang lain. Contohnya es kepal. Pernah menjadi viral, penjualan es kepal meningkat tajam dan menjadi berita dimana-mana. Namun begitu ada orang yang mengetahui informasi cara pembuatan es kepal dan bahannya juga dapat diperoleh dengan mudah, maka produk es kepal mulai di tiru dan dijual oleh banyak orang dimana-mana. Bahkan bisa di jumpai tidak jauh dari rumah. Sehingga membuat es kepal tidak lama menjadi hal yang biasa dan orang mulai bosan dengan es kepal. Lalu mulailah berangsur-angsur produk es kepal menjadi turun.

Marketing memang tidak hanya diperlukan diawal pembuatan bisnis saja, namun marketing diperlukan secara terus-menerus didalam proses bisnis, hingga menjadikan sebuah nafas dari bisnis. Dengan marketing yang baik, maka bisnis akan terus hidup.

Ada banyak strategi marketing yang beredar di masyarakat. Seperti green marketing atau cross selling, namun untuk kali ini kita akan mempelajari strategi cross selling yang saya ambil informasinya dari uangonline  :

Pengertian Cross Selling

Cross selling sendiri dapat diartikan sebagai tindakan atau wujud strategi pemasaran untuk mendorong pembeli apapun yang berhubungan dengan produk utama. Jika kalian pernah ke minimarket untuk membeli mie instan, kalian mungkin akan ditawari oleh kasir untuk membeli telur sekalian. Nah, itulah yang dimaksudkan oleh Hibspot sebagai Cross Selling. Jadi bila kalian membeli produk utamanya adalah mie instan, namun kalian akan ditawarai telur yang bukan produk utama, namun masih tetap berhubungan dengan produk utama, tujuannya adalah agar terjadi lebih banyak penjualan.

Apabila via online di marketplace, tentu saja kalian tidak akan asing dengan produk-produk yang kalian lihat di sisi bawah, atau bahkan kadang ada pop up yang muncul, ketika kita menaruh produk di keranjang atau sebelum checkout. Itulah juga yang dimaksudkan dengan strategi Cross Selling. Yang intinya menawarkan ke pembeli barang lain yang masih ada relevansinya dengan produk utama yang akan dibeli.

Sebagai penjual, tentunya penerapan strategi cross selling ini sangat membantu, bisa diterapkan pada penjualan secara online ataupun offline. Berikut ini adalah 5 Cara Penerapan Strategi Cross Selling:

1. Memberikan Diskon Saat Konsumem Membeli Lebih Banyak

Siapa coba yang tidak suka diskon. Diskon adalah daya tarik bagi pembeli, karena dengan diskon, maka bisa menghemat biaya dan dapat membeli lebih banyak barang. Itulah mengapa sebagai penjual, perlu memanfaatkan strategi ini, yaitu memberikan diskon kepada konsumen. Untuk dapat menarik lebih banyak profit, alih-alih mengurangi harga jual, konsumen diharuskan membeli lebih banyak barang, agar profit yang diterima lebih besar. Jadi misalkan harga 1 barang adalah Rp. 40.000, maka jika konsumen mau membeli barang 3 secara sekaligus, akan diberikan diskon dengan harga total hanya Rp. 100.000. Dengan begini konsumen akan lebih memilih membeli 3 barang sekaligus daripada hanya membeli 1 saja.

2. Punyailah Profil Pelanggan Secara Akurat

Agar dapat berhasil menerapkan strategi Cross Selling ini, maka kita perlu mempunyai profil pelanggan secara akurat. Semakin akurat data yang kita peroleh maka kita akan semakin sukses menerapkan strategi Cross Selling-nya. Misalkan saja ada konsumen yang sudah menjadi pelanggan kita dan kita sudah mengenalnya, bila datang ke toko lebih sering membeli mie instan dengan keju daripada mie instan dengan telur, karena ternyata mempunyai alergi dengan telur. Maka dengan data tersebut, kita akan sukses menawarkan produk keju lagi ke pelanggan, ketika membeli mie instan, daripada ketika kita belum mengenal pelanggan tersebut dan menawarkan telur.

3. Pertimbangkan Harga Produk Tambahan yang Diberikan

Ketika konsumen sedang membeli sebuah barang, banyak aspek yang dipikirkan oleh pembeli, dan hal yang paling utama juga adalah harga barang itu sendiri. Karena mereka juga perlu menyesuaikan dengan anggaran yang dapat mereka keluarkan. Sehingga untuk menerapkan strategi Cross Selling, kita perlu menawarkan harga barang dibawah barang utama yang akan dibeli oleh konsumen, karena dengan begitu, harga tersebut masih didalam anggaran yag dapat diterapkannya.

4. Manfaatkan User Generate Content

Seorang pembeli tentulah lebih percaya pembeli lain daripada penjual, karena mempunyai posisi yang sama. Sehingga omongan pembeli lain akan sangat mempengaruhi penjualan. Dari sini anda sebagai penjual perlu memanfaatkan secara maksimal User Generate Content tersebut. Jagalah agar review dari pembeli ini tetap dalam keadaan yang positif, sehingga mempengaruhi konsumen lain agar membeli dan tidak kabur setelah membaca komentar dari pembeli lain. Apabila kalian mempunyai website sendiri, maka kalian juga bisa melabeli produk kalian dengan "apa kata orang tentang produk ini".

5. Tawarkan Tambahan Produk Rekomendasi Pribadi

Apabila kalian langsung berkomenikasi dengan konsumen, coba tawarkan produk yang kalian rekomendasikan sendiri secara pribadi. Apabila kalian mempunyai pengalaman dengan produk tersebut, kalian juga dapat menceritakannya agar konsumen dapat mempunyai gambaran pengalaman apa yang akan didapat bila konsumen menggunakannya juga. Dengan pengalaman pribadi kalian secara langsung bisa jadi konsumen merasa lebih dekat dan percaya kepada kalian dan membeli barang rekomendasi kalian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun