Belum Usai dengan Corona, Krisis Pangan Mengintai

Beberapa kebijakan yang dapat ditempuh untuk mengatasi krisis pangan ini tidak sampai ke Indonesia dan membuat rakyat Indonesia kelaparan adalah dengan memperkuat dan menyatukan seluruh visi-misi struktural pemerintahan mulai dari pemerintah pusat sampai kepada pemerintah daerah yang paling bawah. 

Penyatuan ini supaya setiap kebijakan yang yang di putuskan dapat langsung di implementasikan di lapangan tanpa harus menunggu kebijakan lain yang sering tidak sejalan dan justru memperlihatkan adanya sifat Ego Sektoral di tubuh pemerintahan. Kemudian, memastikan bahwa pertanian Indonesia tidak berhenti untuk tetap berputar dan berproduksi. Salah satu kekuatan Indonesia sebagai negara agraris yaitu terletak di sektor pertanian. 

Badan Pusat Statistika (BPS) memperkirakan bahwa Indonesia akan mengalami panen raya di bulan April dan Mei tahun ini. Hal ini menjadi berita baik untuk menjaga perekonomian Indonesia melalui ekonomi kawasan pedesaan. Dengan memastikan para petani terus bekerja dan produksi pertanian tetap berjalan maka kebutuhan pangan untuk 267 juta jiwa rakyat Indonesia dapat tetap tercukupi. Ditengan pandemi corona ini, sektor pertanian sama posisinya dengan sektor kesehatan. 

Oleh karena itu, pemerintah harus memberikan perhatian penuh dan dorongan khusus untuk pertanian Indonesia bisa memaksimalkan segala potensi yang ada supaya masyarakat Indonesia tidak mengalami krisis pangan. Setelah itu pemerintah dapat memastikan pasokan seluruh logistik dalam negeri bisa tetap berjalan. 

Karena percuma para petani di desa tetap berproduksi namun jalur pengiriman bahan pokok berhenti yang dapat menyebabkan penimbunan hasil panen karena tidak ada pasar yang menerima. Sehingga yang ada petani akan semakin rugi dan justru menimbulkan masalah dan kesenjangan yang baru. 

Jaring pengaman sosial atau bansos menjadi pilihan terakhir yang cocok yang dapat di implementasikan supaya menjaga daya beli masyarakat akan bahan-bahan pokok.