"Bawa kesini!" Potongnya.
Dengan senang hati, satu bundel berkas yang sudah sangat menyedihkan di angkut kesana kemri aku keluarkan dan segera diantar oleh kolegaku.
Dengan wajah merah entah sebab apa, dia langsung tanda tangani beberapa berkas itu tanpa membacanya. Aku menghembuskan napas lega. Proposal ini akhirnya disetujui. Padahal beberapa orang sudahencoba beberapa kali tapi tak pernah sukses menemuinya.
"Kacang sialan!" Makinya sambil berdiri dan pergi.
Aku menghembuskan nafas dengan bahagia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI