Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Geriatric Millennial

Penulis komunitas. Gig worker. Juru ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Jadi Gig Worker di Usia 40+

10 Juli 2025   12:51 Diperbarui: 10 Juli 2025   18:49 4082
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penulis gig worker (Freepik/benzoix)

Gig worker adalah seseorang yang bekerja dalam ekosistem gig economy, di mana hubungan kerja berbasis proyek jangka pendek (gig) dan tidak terikat pada jam kerja.

Gig worker juga tidak bertemu langsung dengan pemberi kerja/order karena portofolio pekerja, penawaran harga, dan pemberian upah diberikan lewat platform online.

Pada 2023 Bloomberg menulis bahwa sekitar sepertiga dari dari 127 juta angkatan kerja di Indonesia termasuk gig worker. Pertumbuhan platform seperti Gojek dan Grab turut mendorong angka ini naik hingga 26% dalam setahun terakhir. 

Sejak empat bulan terakhir saya yang sudah bertahun-tahun jadi freelancer akhirnya ikut juga meramaikan gig economy dengan jadi gig worker. Meski begitu, saya tidak jadi pengemudi ojek atau taksi online, melainkan penulis di platform yang mempertemukan blogger dan advertiser.

Beda Freelancer dan Gig Worker

Sekilas, gig worker mirip dengan freelancer karena statusnya yang sama-sama pekerja lepas. Namun, ada perbedaan besar dari keduanya terutama dari upah dan tatap muka dengan klien.

1. Cara Dapat Kerja

Gig worker dipertemukan dengan klien atau pemberi order lewat perantara platform dan aplikasi online, sedangkan freelancer tidak. Maka tidak berlebihan kalau dibilang gig worker amat bergantung pada platform online.

Sementara itu freelancer dapat pekerjaan dari jaringan yang telah dia masuki, dari kenalan, teman, atau komunitas. Dia tidak mengandalkan aplikasi dan platform karena bisa bertemu langsung dengan klien untuk membicarakan pekerjaan.

2. Upah

Freelancer bisa dapat upah lebih tinggi tanpa potongan karena bertemu atau berkomunikasi langsung dengan klien. Dia juga bisa menegosiasikan dan memberi masukan soal pekerjaan yang akan dilakukannya. Upah lebih tinggi dan negosiasi tidak bisa dilakukan oleh gig worker karena semua dilakukan oleh platform.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun