Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Istri petani. Tukang ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bincang Mengembus di Kereta Malam

24 Februari 2023   10:35 Diperbarui: 24 Februari 2023   10:53 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi diolah pribadi

"Mau makan?" Doni menawarkan makanan alih-alih menegur untuk mengusir seperti yang awalnya dia niatkan. Wajah perempuan itu agak pucat, membuat Doni makin iba.

Si perempuan menggeleng.

"Atau teh panas? Saya pesankan teh panas atau coklat panas?"

Perempuan itu menggeleng lagi dan mengucapkan terima kasih.

"Silakan teruskan lagi makannya, Mas," sahut si perempuan yang pamit kembali ke gerbongnya.

Doni menghabiskan nasi goreng dan tehnya pelan-pelan. Dalam hatinya dia bertanya apa yang membuat si perempuan sangat percaya diri dan berani duduk di samping orang tidak dikenal dan mengajaknya bicara di kereta. 

Embusan dingin seketika menerpa tubuh Doni. Kenapa AC kereta bisa sedingin kutub, keterlaluan! gumam Doni geram karena dinginnya sudah tidak bisa ditoleransi tubuhnya yang kini nyaris gemetar menggigil.

"Mas kedinginan?" tanya si perempuan lembut dan ramah. Bibir tipisnya yang pucat menyungging manis.

Doni kaget karena seingatnya si perempuan sudah pamit dari tadi.

"Anda bukannya sudah balik ke gerbong?"

Si perempuan tersenyum tanda tidak ingin menjawab Doni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun