Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Istri petani. Tukang ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Penasaran K-Rewards

11 Agustus 2022   15:38 Diperbarui: 11 Agustus 2022   15:48 1552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Canva/yanahaudy

Ngomongin K-Rewards rasanya sudah basi. Apalagi dulu, dari yang saya baca, Engkong Felix, David Abdullah, dan Reno Dwiheryana paling sering bicara soal K-Rewards dalam bentuk artikel dan komentar. Meski terasa basi, saya tulis tentang K-Rewards karena saya penasaran.

Apalagi, menurut Om Pebrianov yang sekarang rebranding jadi Om Peb, pernah mengatakan kalau relasi Kompasiana dan Kompasianer itu sejatinya bukan juragan dengan buruh, melainkan mitra sejajar.

Insentif

Pengelola Kompasiana menyebut K-Rewards sebagai insentif. Menurut KBBI, insentif adalah tambahan penghasilan (uang, barang, dan sebagainya) yang diberikan untuk meningkatkan gairah kerja; uang perangsang. 

Sedangkan menurut kelas kata verba, insentif berarti membagikan,memberikan,menggaji,mengupah;mengganti rugi, menghadiahi,menghonori,memberi insentif, mengupah;mengganti biaya.

Tangkapan layar akun Kompasiana (kompasiana.com)
Tangkapan layar akun Kompasiana (kompasiana.com)

Mungkin, karena berupa hadiah untuk mengganti biaya kuota internet, maka suka-suka pengelola kepada siapa K-Rewards diberikan. Walau si Kompasianer sudah mengumpulkan 3000 unique pageview dan akunnya sudah masuk syarat penerima K-Rewards, tidak serta merta saldo Gopaynya terisi insentif.

Dapat K-Rewards Berapa?

Pada Agustus 2021 ada Kompasianer yang dapat K-Rewards Rp7,9 juta dengan unique pageview 269.283. Kompasianer gonjang-ganjing. Unique pageview sebesar itu dianggap mustahil didapat kalau hanya dari sharing artikel. 

Kemudian, sejak September 2021 Kompasiana tidak lagi mencantumkan jumlah unique pageview di artikel pengumuman peraih K-Rewards. Akhirnya malah membuat saya penasaran. Berapa unique pageview yang didapat Kompasianer yang namanya diumumkan di artikel peraih K-Rewards. Apakah lebih rendah atau lebih banyak dari unique pageview saya?

K-Rewards yang saya dapat terakhir ada di Januari 2022 sebesar Rp31.305 dengan unique pageview yang dicatat Kompasiana jumlahnya 6300. Setelah itu saya berhenti sejenak menulis di Kompasiana jadi tidak ada K-Rewards yang didapat.

Paling bikin penasaran bulan Juni 2022. Bila dihitung tepat di tanggal 30 Juni, unique pageview di dashboard saya mencapai 6000. Ternyata 6000 unique pageview tidak cukup membuat saya dapat K-Rewards.

Tambah bikin penasaran, Kompasianer yang ada di kontak WhatsApp saya dapat K-Rewards Rp33.000 dengan unique pageview 3100.

Saya kemudian memberi pesan ke admin lewat WhatsApp, "Halo Pengelola, kenapa jumlah unique view saya 6000 tidak dapat K-Rewards sementara yang hanya 3000 dapat?"

Lalu pengelola Kompasiana minta tautan akun saya. Tiga hari kemudian dijawab oleh pengelola bahwa jumlah unique pageview saya tidak sampai 3000. Sayang, tangkapan layar percakapan itu sudah saya hapus karena keburu kezel.

Beberapa anggota komunitas KOMiK juga menyampaikan di grup WhatsApp kalau mereka tidak kebagian K-Rewards walau unique pageview di dashboard lebih dari 3000. 

Maka muncul pertanyaan, sebenarnya angka-angka yang ada di tiap artikel kita itu mencerminkan apa kalau ternyata bukan unique pageview dan tidak bisa dijadikan patokan K-Rewards?

Hitung-hitungan Iklan

Ekosistem internet mengandalkan pendapatan mereka terbanyak dari iklan, termasuk Kompasiana. Diluar content placement, iklan mandiri, dan sponsorship, hitung-hitungan iklan di internet disebut CPC (cost per click) atau berapa rupiah kita dibayar untuk tiap satu klik iklan di situs, CPM (cost per mile) alias rupiah yang dibayar per seribu tayangan iklan, dan ada CTR (click through rate) yang artinya rasio jumlah klik iklan terhadap jumlah tayangan. 

Karena itu wajar bila jumlah K-Rewards yang diberikan nominalnya tidak pernah sama setiap bulannya, karena penghasilan Kompasiana dari iklan juga tidak pernah flat.

Sementara itu, unique pageview paling valuable adalah yang berasal dari mesin pencari (Google, Bing, Yahoo, DuckDuckGo, dll), bukan yang berasal dari sharing artikel di media sosial dan grup WhatsApp.

Saya menduga, SEO (Search Engine Optimization) Kompasiana tidak lagi teratas di mesin pencari dan kalah saing dengan sesama penyedia blog keroyokan macam IDN Times atau Hipwee. Pesaing lain seperti Brilio sudah tidak mampu lagi membayar penulisnya. Vedma bahkan sudah gulung tikar. 

Itu karena blog memang sudah kalah saing dengan YouTube, TikTok, dan Instagram. Pengiklan banyak yang mengalihkan belanja iklan mereka ke medsos dan platform video daripada situs berita, apalagi blog.

Kalau sebabnya begitu, kita maklum. Sampai November 2021 Kompasiana kedatangan 1.661.689 pengguna baru dengan 241.916 artikel tayang. Berarti Kompasiana memang bertumbuh secara eksponensial. Namun, kalau perolehan K-Rewards yang didapat Kompasianer makin sumir, berarti besarnya pengguna Kompasiana cuma indah di statistik belaka,.

Itu berarti juga banyak pengguna hantu yang cuma bikin akun lalu kabur.

Tangkapan layar statistik Kompasiana (kaleidoskop.kompasiana.com)
Tangkapan layar statistik Kompasiana (kaleidoskop.kompasiana.com)

Kemudian, saya penasaran lagi, apakah ada perbedaan mencolok di hitungan Google Analytics dengan dashboard Kompasianer? Berapa persen perbedaannya? Tetapi, kalau memang ada perbedaan dengan Google Analytics, lantas kenapa ada Kompasianer yang hitungan di dashboard-nya 3000 dapat K-Rewards, tapi yang 6000 tidak?

Pun sebenarnya berapa kuota penerima K-Rewards? 100 akun, 200 akun, atau berapa? Karena nyatanya tidak semua Kompasianer yang mencapai 3000 unique pageview, bahkan lebih, dapat K-Rewards.

Pada Januari 2021, semua penerima K-Rewards diumumkan dan tercatat ada 186 akun. Kemudian sejak Maret 2021 hanya 50 akun yang diumumkan, penerima nomor 51 dan seterusnya tidak diumumkan dan hanya bisa melihat di akun masing-masing.

Mulai September 2021 sampai sekarang hanya 25 akun peraih K-Rewards tertinggi yang diumumkan, sisanya cuma bisa berharap cemas apakah akan muncul nominal K-Rewards di akun atau zonk.

Kompasiana memang tidak wajib menjelaskan itu semua kepada Kompasianer. Namanya juga pengelola. Mereka berhak memutuskan tanpa sepengetahuan Kompasianer, walaupun bikin penasaran.

Tujuan Menulis di Kompasiana

Bagi sebagian Kompasianer, membicarakan K-Rewards termasuk tabu karena gak etis ngomongin duit. Apalagi Kompasiana sudah menyediakan tempat. Yang penting menulis, berbagi, dan mendapat sahabat pena. K-Rewards adalah bonus karena tujuan menulis di Kompasiana adalah.... (silakan isi sesuai tujuan masing-masing)

Bagi sebagian Kompasianer yang lain, K-Rewards patut dibicarakan, dipertanyakan, bahkan digoyang karena merupakan hak Kompasianer. Kompasianer tidak nebeng nulis pada Kompasiana dan Kompasiana bukan juragan. Hubungan keduanya lebih dekat pada simbiosis mutualisme daripada bos dengan bawahan.

Saya sendiri menyarankan para guru dan anak sekolah, yang pernah saya latih di kelas menulis, untuk menulis di Kompasiana. Sebabnya bukan karena iming-iming K-Rewards, melainkan supaya keren ada nama kita mejeng di internet menghasilkan tulisan.

Bukan seperti itu, sih. 

Dengan menulis kita akan terangsang untuk membaca, bukan cuma baca postingan orang di medsos. Dengan membaca kita jadi lebih banyak tahu daripada sok tahu. Apalagi sekarang seorang guru harus membuat tulisan yang dimuat di media massa atau media online sebagai salah satu syarat kenaikan pangkat.

Yang paling menarik, di Kompasiana semua artikel tidak melalui moderasi dan bisa langsung tayang asal tidak melanggar syarat dan ketentuan. Ini bisa memicu munculnya hormon dopamin yang membuat kita senang dan bahagia. Kalau setelah posting kita harus menunggu berjam-jam, bahkan berhari-hari, untuk melihat artikel tayang, bukanya senang, malah bete alias boring total. Mood untuk menulis artikel berikutnya jadi hilang.

Terus, yang paling baik, kalau ada rasa penasaran, kepenasaranan itu dijadikan artikel saja. Syukur-syukur bisa dapat K-Rewards. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun