Menurut pengamat pertanian IPB Dwi Andreas Santosa, Indonesia memang krisis petani. Sektor pertanian didominasi petani-petani tua dan tidak ada regenerasi. Jumlah petani atau keluarga tani diperkirakan terus menurun sebanyak 500 ribu per tahun.
Lagi-lagi benar. Di kelompok tani suami saya yang jumlahnya 22 orang, hanya suami saya yang "masih muda" di usia 45 tahun.
Mungkin juga karena sektor pertanian didominasi oleh kakek-kakek maka inovasi dan industrialisasi pertanian terhambat karena para kakek ini lebih suka mempertahankan "status quo". Jadinya produksi pangan dari tahun ke tahun ya begitu-begitu saja, padahal jumlah penduduk yang harus diberi makan terus bertambah.
Indonesia memang diambang krisis pangan, tapi jangan lupa diupayakan lebih dulu bagaimana supaya orang muda mau turun ke sawah untuk mengamankan pangan tersebut.