Mohon tunggu...
Yan veraosmana
Yan veraosmana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Glang-Glong Swasta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi Ngerokok lan Ngopi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Rokok Adalah Teman Ku Saat Berkeluh Kesah

28 Desember 2022   18:41 Diperbarui: 28 Desember 2022   19:08 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Rokok Adalah Teman Ku Saat Berkeluh Kesah. 

Usai mendengar berita pengumuman dari pemerintah pusat, tetang kenaikan harga tarif cukai rokok. Orang miskin seperti ku, hanya bisa pasrah. Meski sehari-hari, aku harus bakal merogoh kantong ku lebih dalam lagi, untuk membeli sebungkus rokok. Tapi aku tetap mendukung langkah yang diambi oleh pemerintah, walaupun keputusan tersebut, dari sudut pandang kekesalan ku, pemerintah tak pernah menganggap orang misikin seperti ku sebagai rakyatnya. 

Dan lebih menganggap para pejabat, wakil rakyat, pengusaha dan orang-orang kaya sebagai rakyatnya, yang paling utama. Hahahha jangan baper lah. Kan hanya bercanda.

Dan keputusan tersebut juga, aku anggap sebagai kado awal tahun baru yang indah. Meski dalam hati ku terus menggerutu.

Namun aku harus tetap menyambut tahun baru kali ini, dengan senang hati. Karena dengan seperti ini lah, orang miskin seperti ku, bisa sedikit tersenyum.

Seberapa pun naiknya harga rokok ku. Tetap saja tak bisa menaikan taraf hidup ku,sebagai rakyat yang tak dianggap. Dan sebagai seorang perokok sejati.

Sekali lagi, aku hanya bisa pasrah atas keputusan pemerintah. Karena sebagai perokok, mungkin aku dianggap musuh utama, para penganut faham dunia kesehatan yang selalu sehat dan kaya raya. Tapi sangat mahal kala orang seperti ku hendak berobat karena demam tinggi dan flu.

Atau mungkin perokok sejati seperti ku. mungkin dianggap virus mematikan oleh pemerintah?. Sehingga pemerintah selalu se enaknya saja mengumumkan kenaikan harga rokok. Dengan harapan para perokok berhenti merekok. 

Bagi kaum susah seperti ku, rokok adalah teman ku. Dikala merenung guna meratapi penderitaan dan kemiskinan hidup.

Dan sekali lagi, aku masih binggung dengan pengumuman dari pemerintah yang secara resmi menaikkan tarif Cukai Rokok sebesar 10 persen pada 2023 dan 2024. Manfaatnya bagi kesejahteraan rakyat kecil apa?.  Apa bisa menaikan lowongan pekerjaan? Apa bisa menaikan taraf hidup rakyat miskin?.

Saran ku, sebagai perokok sebagai rakyat kepada pemerintah. Kenaikan harga rokok. Tak menyurutkan minat para perokok untuk membeli rokok. Dan kenaikan harga itu sendiri, malah bisa memicu meraknya peredaran rokok tak bercukai resmi, yang katanya ilegal. Karena bagi perkok seperti ku. Rokok adalah rokok, mau bercukai ataupun tidak. Dan hingga kini, aku belum pernah merasakan hadiah dari pajak cukai rokok secara langsung. Hahhahhaha ngarep banget. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun