Mohon tunggu...
Nurul Yamsy
Nurul Yamsy Mohon Tunggu... Penulis - .

Jika ucap tak lagi mampu berkata, biarlah kata yang mengungkap

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Sudut Ruang Itu

31 Januari 2020   22:18 Diperbarui: 31 Januari 2020   22:21 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di Sudut Ruang Itu

Tubuhmu sudah layu
Air matamu sudah ingin kamu tumpahkan
Tapi kamu memilih berpura-pura, setegar karang
Dan kau simpan air matamu entah sampai kapan

Di sudut ruang itu, biasa kamu bermonolog
Dengan angin yang menambah kesendirianmu semakin menjadi
Kadang setetes cairan bening berhasil keluar dari matamu
Tapi kamu buru-buru menahannya, agar keramaian tak mampu merasakannya

Di sudut ruang itu, kadang pagi berusaha membuatmu tersenyum
Tapi ternyata, senyummu sirna terkalahkan kepedihan
Tawamu juga ikut lenyap terlindas rasa luka
Dan kamu dipaksa tangguh dengan sisa tenagamu

Jangan dulu patah, katamu waktu itu
Jangan dulu tumbang, ucapmu pada dirimu
Kalau kamu patah lalu tumbang terlebih dahulu, lantas siapa yang akan menjadi penguat
Istirahatlah tak apa
Tumpahkan saja tangismu itu, gunakan tisumu sendiri untu mengusap
Lalu, ukir kembali senyummu yang sempat meredup

Malang, 31 Januari 2020

Oleh: Nurul Yamsy

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun