Mohon tunggu...
Munir Sara
Munir Sara Mohon Tunggu... Administrasi - Yakin Usaha Sampai

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian” --Pramoedya Ananta Toer-- (muniersara@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berhaji dan Pemantik Kesetaraan

9 Juli 2022   16:41 Diperbarui: 9 Juli 2022   16:49 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Data yang terpampang dalam tulisan ini, adalah problem krusial ketidaksetaraan di Indonesia saat ini. Pada fase pra kerasulan Muhammad SAW, elan kesadaran tauhid sesungguhnya ada pada perjuangan kelas. 

Mendisrupsi pengaruh kepala-kepala suku Mekah, yang menguasai berbagai sumber daya sosial dan ekonomi di sekitar Mekah dengan manipulasi keyakinan pada Lata, Ujja dan bejibun berhala di sekitar ka'bah.

Teologi tauhid, hadir sebagai suatu oposisi biner, mendisrupsi otoritas Mekah berbasis manipulasi keyakinan. Mendesentralisasi pemusatan sumber daya ekonomi dan sosial. Langkah ini sebagai bentuk perjuangan kesetaraan dan keluar dari manipulasi keyakinan, semata-mata untuk akumulasi pengaruh dan kekuasaan.

Berhaji tidak berhenti pada kesadaran esoteris-nya. Berhaji sebagai pemantik kesadaran pemerataan, adalah suatu cara pandang multiple nilai, dengan melandaskan pesan-pesan penting pada ritualisme haji sebagai eksoteris haji per se.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun