Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Merauke. Selain buku nonfiksi, menulis narasi, cerpen, yang termuat di Zahir Publishing Yogyakarta dan beberapa penerbit lainnya; menulis esai/artikel di media online Surya Papua. Kecuali bidang filsafat, bahasa dan sastra, berminat dalam bidang pendidikan, baik formal maupun nonformal.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tetesan Inspirasi: Perjuangan Dosen Menuju Kesuksesan sebagai Pemantik Semangat Mahasiswa

20 April 2024   08:53 Diperbarui: 20 April 2024   08:58 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di balik setiap kesuksesan seorang dosen, terdapat kisah perjuangan, ketekunan, dan pengorbanan. Akan tetapi, banyak mahasiswa hanya fokus pada pencapaian dan pengakuan dosennya, tanpa mengetahui perjalanan panjang yang telah ditempuh untuk mencapai kesuksesan tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari di kampus, gelar akademis, publikasi terbaru, atau prestasi riset mungkin menjadi sorotan utama, sementara perjalanan karier dan perjuangan dosen sebelumnya sering luput dari perhatian mahasiswa. 

Padahal perjuangan dosen tidaklah mudah. Mulai dari mengatasi tantangan akademis hingga menghadapi rintangan dalam mengembangkan karier profesional, setiap langkah yang mereka ambil penuh dengan tekad dan ketekunan. 

Artikel ini berusaha menelusuri mengapa banyak mahasiswa tidak melihat atau menghargai perjuangan dosen sebelumnya, serta pentingnya memperkuat pemahaman tentang hal ini. Dengan memahami perjuangan dosen, diharapkan mahasiswa lebih menghargai nilai kerja keras, ketekunan, dan dedikasi dalam perjuangan mencapai kesuksesan.

Ketidaktahuan akan Perjuangan Dosen

Banyak mahasiswa tidak mengetahui perjuangan dosen sebelumnya. Mereka hanya melihat keberhasilan dosen saat ini. Berikut, beberapa argumen yang dapat dikemukakan.

Pertama, keterbatasan perspektif mahasiswa. Mahasiswa sering hanya melihat sisi terang dari kehidupan dosen, seperti gelar akademis, prestasi riset, atau publikasi terkini. Mereka mungkin tidak menyadari perjalanan panjang yang ditempuh oleh dosen tersebut sebelum mencapai kesuksesan seperti yang terlihat saat ini.

Kedua, kurangnya informasi tentang perjuangan dosen. Mahasiswa mungkin tidak memiliki akses atau informasi yang cukup tentang latar belakang dan perjuangan dosen sebelumnya. Mereka hanya melihat hasil akhir tanpa menyadari tantangan dan rintangan yang harus dihadapi dosen selama perjalanan kariernya.

Ketiga, fokus pada kinerja saat ini. Dalam lingkungan akademik yang kompetitif, mahasiswa cenderung fokus pada kinerja dan prestasi dosen saat ini. Mereka mungkin terlalu sibuk dengan tugas, ujian, dan projek sehingga tidak memiliki waktu atau kesempatan untuk memperhatikan perjuangan masa lalu dosennya.

Keempat, kecenderungan mengabaikan proses. Budaya instan dan pencapaian cepat dalam masyarakat saat ini menyebabkan mahasiswa mengabaikan proses dan perjalanan menuju kesuksesan. Mereka lebih tertarik pada hasil akhir prestasi dosen, seperti gelar akademis, publikasi terbaru, atau prestasi riset daripada proses yang mengantar mereka ke sana.

Kelima, kurangnya keterlibatan personal. Mahasiswa mungkin tidak memiliki keterlibatan personal yang cukup dengan dosen untuk memahami perjuangan mereka secara lebih mendalam. Hal ini diperkuat lagi dengan kesibukan mahasiswa menyelesaikan tugas-tugas akademik sehingga tidak memiliki waktu atau kesempatan untuk memperhatikan perjuangan dosen.

Menimba Inspirasi dari Perjuangan Dosen

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun