Mohon tunggu...
Yakobus Asa
Yakobus Asa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Calon Imam, Kongregasi SSCC

Syarat untuk menjadi penulis ada tiga, yaitu: menulis, menulis, menulis – Kuntowijoyo. saat ini masih menempuh pendidikan di uiversitas sanata darma, kampus Teologi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Panggilan Menjadi Seminaris

2 November 2023   11:31 Diperbarui: 2 November 2023   11:33 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pannggung Pesta Emas, SMAS San Dominggo, Hokeng (Dok. pribadi)

“Selamat malam juga,” jawab Frater dengan sopan.

Lekas kedua orang tuaku masuk ke dalam rumah, Frater juga langsung memberitahukan kemauanku untuk bersekolah di seminari kepada kedua orangtuaku. Orantuaku tampak tidak percaya dengan pilihanku untuk bersekolah di seminari. Namun ketika mendengarkan penjelasan Frater, orangtuaku langsung senang dan ibuku langsung memelukku. Setelah berbincang dengan kedua orang tuaku, Fraterpun pamit pulang ke rumahnya yang letaknya tak jauh dari rumahku, menembusi lorong-lorong sempit dan gelap yang menyelimuti malam dingin.

                                                                           ***

           Tepat pada pukul tujuh pagi Aku bersama Frater Andris berangkat ke gereja untuk mengisi formulir pendaftaran siswa baru. Selesai pendaftaran Aku dan Frater Andris berjalan kembali ke rumah dengan hati gembira. Sesampainnya di rumah Aku langsung memberitahukan kepada kedua orangtuaku.

                                                                           ***

           Pada tanggal 14 desember 2020 Aku masuk ke Seminari Menengah San Dominggo Hokeng. Dengan hati yang sedih dan perasaan yang sendu, terpaksa Aku meninggalkan kedua orangtuaku yang berdiri menatap kepergianku tepat di depan pintu gerbang seminari. Ibuku meneteskan air mata melihat kepergianku. Dengan langkah perlahan dan pasti, Aku berjalan menyusuri lorong-lorong di seminari, hingga tiba tepat di depan asrama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun