Kegiatan gotong royong sudah tak asing lagi bagi orang Indonesia. Dalam hidup bermasyarakat, setiap orang tak jauh dari kegiatan tersebut. Gotong royong bisa dibilang menjadi satu di antara ciri khas bagi Bangsa Indonesia. Perilaku gotong royong yang dimiliki Bangsa Indonesia telah ada sejak dahulu kala. Begitu juga halnya di tempatku, Kampung Gunung Buntung yang juga tak lepas dari kegiatan gotong royongnya.
Sudah hampir enam bulan lamanya kampungku menjalankan kegiatan gotong royong, mulai dari gotong royong pembangunan masjid, perluasan komplek pesantren, pembangunan aula dan perpustakaan sampai renovasi masjid dan perluasan masjid kembali. Dan sekarang sedang melakukan perluasan dan pembangunan masjid Al-Muhajirin dengan kegiatan gotong royong tersebut hingga dijadwal dalam enam hari di setiap minggunya.
Gotong Royong adalah istilah Indonesia untuk bekerja bersama-sama demi mencapai suatu hasil yang diinginkan untuk mencapai tujuan bersama. Jadi, gotong royong merupakan kegiatan yang dilakukan secara bersamaan dan bersifat suka rela dengan tujuan untuk memperlancar suatu pekerjaan agar menjadi mudah dan ringan.
Hal tersebut yang membuat gotong royong dianggap kepribadian dan budaya yang telah mengakar dalam kehidupan Bangsa Indonesia. Perilaku gotong royong perlu ditanamkan dalam setiap elemen atau lapisan masyarakat yang ada di Indonesia. Adanya kesadaran setiap elemen masyarakat dalam menerapkan kegiatan gotong royong bisa membuat hubungan persaudaraan makin erat.
Kita bisa menemukan di dalam gotong royong itu rasa kebersamaan, rasa kekeluargaan, kerukunan dan kesatuan. Dengan begitu tujuan gotong royong adalah mengajak setiap individu untuk bekerja sama dalam memecahkan suatu permasalahan ataupun menjaga suatu lingkungan, meningkatkan tali persaudaraan dan kebersamaan antarwarga, membuat warga lebih kompak serta saling mengenal satu sama lain, membuat suatu pekerjaan agar lebih ringan, mempererat rasa kesatuan dan persatuan, menghemat pengeluaran, dan mempercepat suatu pekerjaan.
Banyak manfaat dari kegiatan gotong royong tersebut diantaranya menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan, menjaga kehidupan masyarakat lebih baik, menjaga rasa solidaritas antarsesama, tidak boros dalam pengeluaran biaya, pekerjaan cepat selesai, mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan sesama warga.
Kemudian meningkatkan keamanan lingkungan dan menciptakan ketentraman dan kedamaian antarwarga serta gotong royong tidak mengenal perbedaan sehingga ketika gotong royong dilaksanakan, maka semua orang akan terasa sama derajatnya.
Sebagaimana kita tahu bahwa manusia adalah makhluk sosial maka dengan gotong royong timbul dari kita masing-masing bahwa adanya kesadaran saling membantu serta mengutamakan kepentingan bersama atau umum, dengan begitu adanya rasa keikhlasan berpartisipasi serta kebersamaan atau persatuan.
Gotong royong juga sebagai faktor pendorong usaha penyesuaian dan integrasi atau penyatuan kepentingan sendiri dengan kepentingan bersama sehingga tercapainya peningkatan atau pemenuhan untuk kesejahteraan masyarakat.
Setelah dipaparkan terkait pengertian gotong royong, faktor pendorong, manfaat dan tujuannya, kita bisa mengetahui apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam gotong royong tersebut. Pertama, Kebersamaan; gotong royong mencerminkan kebersamaan yang tumbuh dalam lingkungan masyarakat. Kedua, Persatuan; kebersamaan yang terjalin dalam gotong royong sekaligus melahirkan persatuan antar anggota masyarakat.
Ketiga, Rela Berkorban; gotong royong mengajari setiap orang untuk rela berkorban. Pengorbanan tersebut dapat berbentuk apa pun, mulai berkorban waktu, tenaga, pemikiran hingga uang. Keempat, Tolong menolong; gotong royong membuat masyarakat saling abhu-membahu untuk menolog satu sama lain. Kelima, Sosialisasi; gotong royong dapat membuat manusia kembali sadar jika dirinya makhluk sosial.
Melalui gotong royong, kita juga bisa mempererat silaturahmi, memperlancar komunikasi dan menumbuhkan kemitraan antara masyarakat dengan pimpinannya baik itu kepala RT nya atau RW, Lurah, Camat, Walikota/Bupati bahkan Gubernur hingga Presiden sendiri. Dengan dilakukan secara gotong royong maka hasil usaha bersama tersebut bisa menimbulkan rasa memiliki dan tanggun jawab bersama.
Termasuk pembangunan Masjd Al-Muhajirin di kampung Gunung Buntung, akan berhasil maksimal kalau didukung jiwa semangat dan perilaku gotong royong seluruh komponen masyarakat.
Gotong royong merupakan salah satu ciri khas bangsa Indonesia, sebagaimana yang tertuang dalam Pancasila yaitu sila ke 3 “Persatuan Indonesia”. Gotong royong merupakan kepribadian bangsa dan merupakan budaya yang telah berakar kuat dalam kehidupan masyarakat karena dapat meningkatkan tali persaudaraan, persatuan antara masyarakat, dan juga kebersamaan.
Serta pada sila ke-5 dapat mengembangkan beberapa suasana yang mencerminkan beberapa sikap seperti kekeluargaan, kegotongroyongan. Kemudian gotong royong juga merupakan bentuk kerja sama untuk mencapai suatu hasil dari kerja sama sebagai tempat untuk menangani permasalahan dalam beberapa kepentinga bersama.
Sebagai dasar negara Indonesia, Pancaasila memiliki nilai-nilai luhur, setiap sila mengandung karakteristik yang dimililki bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dalam sila satu sampai sila ke lima memiliki kaitan yang erat. Gotong royog dan sikap persatuan adalah sebagian contoh kehidupan nilai luhur dari sila ke tiga Pancasila yang akan membawa arah persatuan. Karena gotong royong inilah yang menguatkan tali persaudaraan bangsa Indonesia.
Sebagai negara Pancasila, keberagaman bukanlah penghalang untuk bisa bekerjasama dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik. Gotong rorong muncul dalam kehidupan sehari-hari seiring dengan timbulnya semangat kebersamaan tidak ada paksaan, akan tetapi muncul karena adanya kesadaran dan tanggung jawab yang tinggi melalui rasa memiliki.
Bagi masyarakat yang tinggal di pedesaan, gotong royong menjadi sangat dominan, sebab pada setiap kegiatan dibutuhkan gotong royong baik antara masyarakat tempat tersebut maupun dengan masyarakat lain.
Pengamalan sila kelima Pancasila bagi masyarakat contohnya adalah dengan turut serta mengikuti kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan. Dengan gotong royong, berarti mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Generasi muda, juga wajib menumbuhkan sikap suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial. Salah satu caranya ialah dengan melakukan gotong royong.
Sebagai negara Pancasila, keberagaman bukanlah penghalang untuk bisa bekerjasama dalam mewujudkna Indonesia yang lebih baik. Sebaliknya, jadikan keberagaman menjadi momentum untuk persatua. Sesama masyarakat Indonesia bisa saling membantu satu sama lainnya tanpa memandang suku, agama, ras dan antar golongan.
Tentunya dibutuhkan saling kesepahaman antar individu, keluarga, bertetangga dan dalam masyarakat lingkup kecil demi keselarasan kehidupan. Kemajemukan bukan menjadi penghalang, namun sebagai pemerkaya jati diri bangsa.
Sebagaimana kita ketahui di dalam butir-butir pengamalan Pancasila berdasarkan ketetapan MPR No. 1/MPR/2003 pada sila ke-3 yaang berbunyi “Persatuan Indonesia” memiliki nilai-nilai sebagai berikut: Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. Mengembangkan rasa kebanggan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. Memelihara ketertiban duia berdasarkan kemerdekaan. Perdamaian abadi dan keadilan sosial. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar bhinneka Tunggal Ika. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Nah, dari poin butir pengamalan pancasila tersebut bahwa jelas gotong royong termasuk dari nilai pengamalan pancasila itu sendiri. Semoga kita lebih meningkatkan kembali kesadaran mengenai sikap gotong royong ini, karena pasti lebih indah dengan sikap gotong royong ini. Dan kembali menjadi Indonesia seperti dulu, Indonesia yang saling bahu-membahu, menjunjung tinggi toleransi beragama, berbudaya, dan berpendapat. Aamiin Ya Rabbal Alamin.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI