Mohon tunggu...
Aditya Anggara
Aditya Anggara Mohon Tunggu... Akuntan - Belajar lewat menulis...

Bio

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menunggu Peruntungan Santiago Solari di Madrid

17 November 2018   18:03 Diperbarui: 17 November 2018   18:34 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Santiago Solari, sumber : Liputan6.com

Ketiga, Mengubah skema permainan yang lebih variatif.

Entah mengapa sejak era Ronaldo hadir, pola 4-3-3 itu menjadi skema keramat di Madrid! Dalam situasi bagaimanapun (termasuk ketika tertekan atau laga tandang) Madrid selalu memainkan skema 4-3-3 yang lebih menyerang. Sepertinya skema ini untuk mengakomodasi peran Ronaldo, dan trio BBC (Bale, Benzema dan Cristiano)

Terbukti memang skema ini melambungkan nama Ronaldo secara individu. Tetapi tidak selalu bagi tim! skema 4-3-3 ala Madrid terlalu bergantung kepada trio BBC untuk membongkar sekaligus menjebol pertahanan lawan. Skema ini sangat menguras stamina trio penyerang tadi. Ketika gawang lawan tidak bisa tembus, maka timbullah frustasi.

Keadaan akan semakin memburuk ketika pemain tengah dan belakang juga mulai frustasi dan ikutan memaksa untuk menyerang terus. Lalu Madrid masuk perangkap lawan yang sejak semula memang sengaja bermain defensif, untuk kemudian melakukan serangan balik cepat. Madrid kemudian dibantai seperti ayam sembelihan. El Clasico kemarin adalah salah satu contohnya.

Solari bisa belajar dari Los Galacticos era del Bosque dulu. Serangan Madrid bertumpu pada trio Mc Manaman, Zidane dan Figo, dibantu gelandang "pengangkut air," Claude Makalele. Trio ini memiliki "skill tingkat dewa," kecepatan dan juga visi permainan. Dan yang lebih penting, trio ini mampu mengontrol permainan dengan mengendalikan tempo terutama ketika dalam transisi menyerang ke bertahan dan sebaliknya.

Artinya ketika menyerang, semua tim memang sudah dalam posisi bersiap untuk menyerang! Kalau pelatih zaman now pasti akan menempatkan trio ini menjadi trio penyerang seperti BBC, MNS (Messi, Neymar dan Suarez di Barcelona dulu) atau Firmansah (Firmino, Mane dan Salah di Liverpool) Tetapi tidak dengan del Bosque yang selalu menginginkan kendali permainan lewat tengah!

Oleh del Bosque, tugas utama trio ini adalah untuk membongkar pertahanan lawan dan sekaligus untuk memanjakan duet penyerang Raul Gonzalez dan Fernando Morientes sebagai finisher! Ketika duo penyerang nir gol, barulah trio ini bertugas untuk menjebol gawang lawan baik lewat tendangan keras dari luar kotak penalti maupun lewat aksi penetrasi solo run ke kotak penalti.

Karena sudah menjadi pakem permainan, trio Santiago Solari, Guti dan Savio Bortolini juga dapat memerankan peran trio Mc Manaman, Zidane dan Figo tadi. Skema permainan del Bosque ini memang sangat efisien bagi stamina pemain. Jadi tak ada salahnya kalau Solari mencoba pendekatan ala del Bosque ini.

Jadi Solari itu punya tiga opsi,

Pertama, menegakkan disiplin dengan cara mencadangkan pemain yang tidak bisa ikut dengan skema pelatih. Sebagian dari pemai senior akan terdepak. Resikonya, Solari dipecat!

Kedua, mengikuti/kompromi dengan kemauan para pemain senior seperti yang telah dilakukan oleh Julen Lopetegui. Ketika rapor Madrid kemudian jelek, justru Solari lah orang pertama yang akan dipecat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun