Mohon tunggu...
Aditya Anggara
Aditya Anggara Mohon Tunggu... Akuntan - Belajar lewat menulis...

Bio

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Laga Inggris-Belgia, Bak Final Piala FA!

14 Juli 2018   18:51 Diperbarui: 14 Juli 2018   18:57 947
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Trippier adalah salah satu pemain kunci dan menjadi bintang Inggris pada turnamen ini. Key pass dan eksekutor bola mati adalah salah satu andalannya. Sejatinya pemilik bek sayap kanan adalah Walker, tetapi Southgate mem-plot Walker sebagai bek sentral kanan. Kalau keduanya tidak bisa bermain, maka penggantinya adalah Trent Alexander Arnold yang baru saja memulai debutnya pada laga kontra Belgia sebelumnya.

Arnold lebih cepat dari Trippier baik ketika membantu menyerang maupun ketika bertahan. Namun Key pass dan eksekusi bola matinya tidak sebaik Trippier. Akan tetapi anak remaja yang masih berkembang ini sudah memahami dengan baik konsep fullback dan wingback sekaligus yang diperankannya, baik ketika bermain di Liverpool maupun di timnas Inggris.

Sisi kiri adalah kelemahan utama Inggris. Entah kenapa Southgate selalu memainkan Ashley Young disana. Statistik "Opa Young" jelas menunjukkannya. Hanya 0,5 tekel sukses per laga, dan nihil intersep. Selain itu Young terlalu lamban dan gampang kehilangan bola! Maguire harus sering naik menutup celah yang dibuat "Opa Young." Akibatnya terlihat celah besar di sentral pertahanan. Apalagi John Stones juga doyan menjelajahi kotak penalti lawan. Praktis hanya Walker (yang aslinya seorang fullback) seorang yang menjaga sentral pertahanan...

Sama seperti Tippier, Belgia juga mempunyai seorang wingback handal bernama Thomas Meunier. Meunier pasti akan meng-eksploitasi sisi kiri pertahanan Inggris. Young jelas tidak akan mampu meladeni Meunier! Danny Rose adalah pilihan yang tepat. Sejak sembuh dari cedera berkepanjangan, penampilan Rose memang belum sebaik biasanya. Akan tetapi Rose adalah pemilik sejati bek kiri Inggris...

Saya sedikit heran dengan penampilan Vincent Kompany yang seperti reborn lagi! Kompany bak "tua-tua keladi semakin tua semakin menjadi..." padahal dua tahun lalu pun saya meragukannya karena Kompany sudah lamban, gampang cedera dan sering membuat blunder! Pada turnamen ini Kompany seperti menemukan gairah dan masa keremajaannya kembali. Akan tetapi trio Vertonghen, Kompany dan Alderweireld tetap lah rawan dengan kecepatan para pemain muda Inggris itu...

Para pengamat kini menebak, dimanakah Martinez akan menetapkan posisi de Bruyne? Apakah di tengah Bersama duet Fellaini dan Witsel? Ataukah di depan Bersama duet Lukaku dan Hazard? Atau berdiri dibelakang keduanya. Posisi de Bruyne ini dianggap akan berpengaruh besar kepada skema dan alur permainan Belgia. Tapi yang jelas Belgia akan bermain menyerang!


Saya pribadi kurang sreg dengan skema dan starting line yang diusung oleh Southgate. Skema 3-5-2 Southgate tidak berjalan dengan mulus. Skema 3-5-2 menuntut kehadiran dua wingback cepat yang mampu membantu penyerangan maupun pertahanan. Ashley Young jelas tidak memenuhi tuntutan itu. Apakah saya suudzon kepada Young? Biarlah statistik yang akan menjawabnya...

Dua striker (Kane dan Sterling) juga tidak padu, terkesan bermain sendiri-sendiri. Kane cenderung mager (malas gerak) untuk menjemput maupun merebut bola dari kaki lawan. Pergerakan tanpa bolanya sama sekali tidak ada. Itulah sebabnya Kane gampang sekali "dimatikan" bek lawan. Ketika kane membawa bola, barulah pergerakannya menjadi berbahaya! Ketika Kane tidak mendapat bola matang, maka dia samasekali tidak berbahaya....

Sebaliknya dengan Sterling yang sangat "antusias dan cenderung individualistis." Sterling selalu terlihat repot untuk merebut bola dari kaki lawan, menjemput bola dari bawah, untuk kemudian digiringnya sendirian menuju kotak penalti lawan, lalu kemudian ditendangnya kesamping gawang atau keburu dibuang bek lawan. Usahanya selalu terlihat sia-sia... Tapi terlepas apa pun kekurangannya, "usaha Sterling" itu sering merepotkan pemain lawan dan berbuah bola mati bagi Inggris...

Lini tengah yang diisi oleh Dele Alli, Lindgard dan gelandang jangkar Henderson bermain cukup lumayan, walaupun tidak sehebat penampilan mereka ketika bermain di klub. Hal ini terkait lini tengah Inggris yang sumpek. Di klub Hotspur (Alli) MU (Lindgard) maupun Liverpool (Henderson) lini tengahnya biasa memakai tiga gelandang kreatif dengan daya jelajah tinggi yang tentu saja membutuhkan ruang yang cukup luas.

Lini tengah Inggris memang sangat sumpek karena Sterling cenderung turun untuk menjemput bola. Kane juga selalu turun ketengah untuk "jogging." Demikian juga dengan Young yang cenderung bergerak ke sisi tengah lapangan. Padahal di klub (bahkan sejak masih di Aston Villa maupun Watford) Young selalu berdiri ditepi garis lapangan (khas pemain flank Inggris) untuk kemudian mengiris sisi kiri lapangan dengan gocekan cepat mautnya...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun