Mohon tunggu...
Yadi STP MM
Yadi STP MM Mohon Tunggu... Penulis - Science Content Writer PT Algarosan Nusantara

Berasal dari Rangkasbitung sekarang tinggal di Surabaya. Bekerja sebagai penulis.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel Cerita Ksatria Ilalang Bab 6, Bersyukur Tak Ada Rotan Akar pun Jadi. Guru Silat Yang Sudah Tua

31 Mei 2022   03:08 Diperbarui: 23 Juni 2023   08:36 1468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pak Rohadi nampak senang mendengar ucapan Aki Sudin, terus berkata kepada Jaka Someh

” Ayo ...kamu cium tangan Aki sudin dulu...biar beliau yang jadi gurumu...sekarang kamu beli tembakau ke warung Bi Cicih...warungnya ada di belakang rumah bapak ini... nanti kamu kasihkan tembakau tersebut ke aki sudin sebagai tanda bahwa kamu sudah di terima menjadi murid aki Sudin...ini  cuma tradisi di kampung kita saja …nah ini uang untuk membeli tembakaunya...”.

Mendengar perkataan Pak Rohadi kepada Jaka Someh, Aki sudin ikut menimpali

“Weleh…tidak usah seperti itu Jang  Rohadi…begini saja tolong belikan Aki daun sirih…biar aki peureuh dulu mata  Jang Someh…supaya kotoran yang ada di matanya keluar semua…sehingga pandangan matanya bisa jelas dan bersih…serta awas terhadap gerakan musuh…”.

Pak Rohadi menuruti permintaan Aki Sudin, kemudian menyuruh Jaka someh untuk membeli dauh sirih di warung Bi Cicih. Jaka Someh menuruti kata-kata pak Rohadi tanpa membantah sepatah kata pun juga. Setelah menerima uang dari pak Rohadi, Jaka Someh langsung berangkat ke warung Bi Cicih untuk membeli beberapa lembar daun Sirih. Tidak lama kemudian dia sudah datang membawa daun sirih tersebut dan langsung diberikan ke Aki Sudin sambil mencium tangan aki sudin. Aki Sudin menerima daun sirih tersebut dengan senang hati. Setelah di cuci, daun itu pun dimasukan ke dalam wadah air untuk di masak. Setelah mendidih, larutan air yang mengandung sirih tersebut kemudian di dinginkan. Mulut Aki sudin nampak berkomat-kamit karena membacakan DOA untuk menyuwuk mata Jaka someh dengan daun sirih. Kedua mata Jaka Someh ditetesi air ramuan daun sirih yang sudah mendingin. Jaka someh terdiam sambil memejamkan kedua matanya. Tiba-tiba matanya terasa perih, dan mencucurkan banyak air mata. Kotoran yang ada di matanya pun keluar begitu banyaknya.  Pandangan matanya serasa lebih terang dan ringan.

Jaka Someh tidak menyangka akan belajar silat ke Aki Sudin, tidak ada rotan akar pun jadi. Tidak jadi berguru di Perguruan Silat yang paling terkenal di kampungnya, justru berguru ke seorang mantan jawara. Hal tersebut tetap membuatnya senang. Sekarang dia sudah resmi menjadi murid Aki Sudin. Aki Sudin berkata kepada Jaka Someh

“Sini ...tolong dengarkan baik-baik...aki cuma bisa mengajarkan teori silat saja kepada kamu... ini  adalah tentang dasar-dasar dari ilmu silat yang aki telah pelajari...selanjutnya kamu bisa melatihnya sendiri...!”

Aki Sudin kemudian memulai pelajarannya

“Sebenarnya belajar silat itu bisa kemana saja...bahkan kamu juga bisa belajar kepada alam di sekitar kita...alam yang diciptakan oleh Sang Maha Pencipta, yang memiliki aturan dan keseimbangan,  alam adalah guru yang hebat... mengajarkan banyak hal...yang penting kamu harus bisa ‘iqro’, membaca dan memahaminya, salah satu yang diajarkan melalui aturan yang disematkan pada alam tersebut adalah tentang ilmu silat ini…”

Walau masih belum mengerti dengan ucapan Aki Sudin, Jaka Someh tetap mengiyakan

“Iya Aki...”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun