Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Novelet] Magnolia

17 Maret 2018   18:01 Diperbarui: 27 April 2019   09:39 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.pixabay.com

Kenapa aku jadi menyalahkannya? Bukankah aku yang tak ingin dia ada di hidupku?

Harusnya aku senang saat dia tak pernah lagi datang menggangguku!

Tapi kenapa hati ini rasanya ....

Magnolia menggelengkan kepala untuk menepis semua pemikiran yang mulai berkecamuk.

Dia memutuskan untuk tidak mempermasalahkan hal itu. Bukankah semua itu justru baik, dirinya akan kembali hidup tenang. Tanpa ada rasa takut!

Dia mencoba menjalani hari-harinya seperti biasa, seperti saat dulu sebelum dirinya bertemu dengan Nikho. Dia terus meyakinkan dirinya bahwa dia tidak membutuhkan pria itu. Tapi nyatanya setiap malam dirinya membaringkan diri sembari menggenggam handphone, berharap sebuah nama akan muncul saat benda itu berdering. Berharap sebuah suara yang selama beberapa waktu sering didengarnya akan terdengar lagi. Tapi nama orang itu tak muncul jua. 

Tak hanya di malam hari menjelang tidur, bahkan setiap pagi dia masih sering termenung di teras. Seolah tengah menunggu seorang pangeran yang akan datang menjemput. Dan ketika dirinya menyadari tak seorang pun datang, baru dia melangkah pergi ke toko bunga. 

Sore itu sebelum mobilku menyentuh gerbang, handphoneku berdering. Nama Magnolia muncul di layar. Setelah sekian lama harus kuabaikan atas perintah Nikho, kuputuskan untuk mengangkat panggilan itu.

"Halo,"

"Van," suara Magnolia terdengar ditelingaku. "Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa Nikho, bahkan kau ... menghilang begitu saja?"

"Kenapa kau tanyakan itu? Bukankah seharusnya kau senang, itu yang kauinginkan," sahutku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun