Mohon tunggu...
May Lee
May Lee Mohon Tunggu... Guru - Just an ordinary woman who loves to write

Just an ordinary woman who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Novel] You Are (Not) My Destiny [4]

8 November 2020   11:42 Diperbarui: 8 November 2020   11:55 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi pria yang baru saja keluar dari dalam ruangan itu tampak terkejut juga ketika melihatku. Tidak mungkin. Bagaimana mungkin aku bertemu dengannya disini?

"Hwan... Eunyul? Kau Eunyul kan? Kau masih ingat denganku? Aku Park Hyunbin."

Bagaimana mungkin aku melupakannya? Kelebatan ingatan mulai merasuki pikiranku seperti adegan dalam sebuah Korean drama. Memang ceritaku dengannya mirip dengan kisah drama.

Eunyul, kau tidak akan percaya ini

Aku membaca pesan dari Gari, temanku yang berkuliah di London dengan dahi berkerut.

Kalau kau tau aku tidak akan percaya, buat apa menyampaikannya padaku?

Bagaimanapun kau tetap harus melihatnya

Dia mengirimkan sebuah foto setelahnya. Aku men-download foto itu dan memperbesarnya. Aku tidak mengenal siapa wanita berambut pirang yang ada di foto itu, yang tampak duduk di sebuah bangku taman dan menyuapi seorang pria dengan makanan yang kelihatannya es krim dalam cup, tapi aku mengenal si pria. 

Rambut berponinya yang berwarna kecoklatan tertata rapi dan tampak cukup panjang di sisi kanan kiri kepalanya, menyambut makanan yang disuapi si wanita dengan senyum yang sangat lebar, tampak bahagia. Tampaknya tidak ada di antara mereka yang menyadari kalau ada yang mengambil foto mereka saat mereka sedang berduaan seperti itu.

Ini Park Hyunbin, pacarmu yang mendapat beasiswa untuk berkuliah di universitas yang sama denganku kan?

Aku tidak bisa menyangkalnya. Gari benar, itu Hyunbin-ku. Seorang pria yang menjadi pacarku semenjak dua tahun terakhir dan sudah lima bulan belakangan semenjak dia melanjutkan kuliah S2-nya di London, kami harus menjalani pacaran jarak jauh. Memang sulit menyesuaikan diri dengan selisih waktu, kadang di kala aku sibuk maka dia akan bersantai, dan sebaliknya. Tapi cinta bisa mengalahkan bahkan jarak dan waktu kan? Well, setidaknya itu yang kupercaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun