Siapkan pemutar musik kamu, cari lagunya dan dengarkan sementara kamu membaca bagian cerita dari novel ini.
Song list:
- DGNA -- Lucky Man
- Yoo Seonho -- Maybe Spring
- STRAY KIDS -- Neverending Story
- Eric Nam & CHEEZE -- Perhaps Love
- Rainbow -- Pretend
- GB9 -- Propose
- Wang Leehom -- The First Morning
- Moon Junyoung & Park Sangjun -- Too Late
- WANNA ONE -- Wanna
- ASTRO -- You're My World
Aku meletakkan laptop dan backpack-ku di sofa dan duduk lelah setelahnya. Aku terlalu lelah untuk makan ataupun mandi, aku hanya ingin tidur saja. Aku mengambil ponselku dan memandangi layarnya. Sudah 10 hari lamanya Chungdae melanjutkan sikap anehnya.Â
Setiap kali dia online aku benar-benar ingin mengirim pesan padanya. Apa aku melakukan kesalahan? Atau... dia selama ini hanya bercanda denganku? Tapi perasaanku... aku baru saja mulai jatuh cinta lagi. Tapi bukankah begini lebih baik? Karena siapa yang akan mendukung hubungan kami?
Miss Baek
Aku terkesiap dan rupanya Donghyun yang mengirimiku pesan.
Belum tidur?
Aku baru saja pulang, Donghyun
Ah itu pasti melelahkan
Istirahatlah yang cukup
Aku tak apa. Kau sendiri harus tidurjuga
Aku punya PR
Aku tertawa melihatnya menggunakan emoji menangis.
Selesaikan cepat2 dan pergi tidur
PRnya sulit
PR apa itu?
Matematika
In that case, I can't help you
Ask Dongsun to help you
He doesn't want to help me
He told me to try by myself
Aku tertawa lagi. Dongsun memang begitu kalau soal belajar, kurasa dia ingin Donghyun menjadi mandiri. Mendadak ada pesan singkat yang masuk.
Baek Choeun, masih menikmati hidup sendirianmu yang tenang?
Aku terkesiap. Aku tidak mengenal nomor ini.
Siapa ini?
Aku cepat-cepat membalasnya dan menunggu balasan lagi, tapi hingga sisa malam itu, tak ada lagi balasan untukku. Aku masih terus memikirkan kemungkinan pemilik nomor itu yang sepertinya mengenalku.
***
Oke. Semakin lama pikiranku semakin tidak pada tempatnya. Chungdae jelas-jelas menghindariku. Bahkan saat dia online dan akupun online, dia dengan cepat offline. Aku harus tau jawabannya. Apapun itu, meski menyakitkan sekalipun, aku ingin tau.Â
Aku tau beberapa hari ini dia datang awal ke sekolah untuk ke gedung olahraga, karena itu aku menungguinya sekarang. Pintu berderit terbuka dan benar saja, dia datang. Kami bertukar pandang sejenak dan dia sudah membalikkan badannya.
"Kau mau menghindariku lagi?"
Dia menghentikan langkahnya. Aku perlahan berjalan mendekatinya.
"Aku tau kau menghindariku. Daripada aku tak tau kenapa, beritahu aku alasannya."
"Tak ada yang perlu kau ketahui miss. Itu hanya prasangkamu saja."
Mendengarnya memanggilku miss di saat kami hanya berdua, anehnya terasa menyakitkan. Seperti ada jarak tak terlihat di antara kami.
"Jangan bohong. Aku bisa merasakannya."
Dia melangkah menjauh sekali lagi dan saat itu aku berlari cepat, menutup pintu dan menahannya dengan tubuhku sambil memandang wajahnya. Ekspresinya datar.
"Katamu kau seorang pria! Katakan yang sejujurnya!"
Dia memejamkan matanya sejenak lalu balas menatapku tajam.
"What do you wanna know?"
"Why did you avoid me lately?"
"Are we close enough before until we should talk everyday? Do we have any special relationship until you feel that way?"
Aku terkesiap. Dia benar. Sedekat apapun kami, itu hanya terjadi selama satu bulan sebelum aku merasa dia menghindariku. Mungkinkah...
"Apa kau memikirkan kenapa aku mengajakmu kencan waktu itu? Jangan berpikir terlalu jauh, itu hanya karena aku ingin bertaruh."
Aku menggigit bagian bawah bibirku. Hanya itukah yang dirasakannya? Padahal aku sangat bahagia hari itu.
"Aku hanya ingin tau, apakah miss gampang luluh, dan ternyata itu terbukti. Mudah sekali mendekatimu."
Dia tertawa, tawa yang tak pernah kudengar sebelumnya.
"Dan ciuman itu? Itu tak ada apa-apanya buatku, jadi jangan berprasangka yang lain."
Aku merasa mataku mulai basah. Kata-katanya menusuk hatiku. Aku harus menahan air mataku. Aku tak boleh menangis di hadapannya.
"Do you think that I have feeling for you?"
Ya. Kukira kau memiliki perasaan padaku. Mungkinkah... aku hanya membayangkan segalanya saja?
"Miss, you're mistaken of my attitude around you. I don't have any feeling towards you."
Dia menggeser tubuhku sedikit dan keluar.
Was it okay if I did well?
A horse I want to hover around in my lips
You have a bright face
It's awkward
It is hard to pretend
I do not know my mind
That word I missed so much
That word I missed
I can not say anything
To smile badly
I still have a hard time understanding me
I do not want to endure it anymore
I do not think I'll ever be able to get through time
Maybe someday you'll find me
I'll wait like this now
Even if you try to forget
Trying to erase it
I can not do anything
(Rainbow -- Pretend )
Aku menutup wajahku dengan kedua tanganku. Apa yang baru saja terjadi? Apa yang lebih menyakitkan bagiku? Apakah harga diriku yang terluka ataukah hatiku? Aku yang bodoh.Â
Aku yang selama ini berpikir Chungdae mencintaiku, tapi rupanya dia tidak mencintaiku seperti aku mencintainya. Kenapa aku begitu bodoh? Sudah kuingatkan diriku, jangan jatuh cinta lagi. Tapi hal ini terjadi lagi. Dan sekarang aku sendirian lagi.
***