"Oppa... kenapa... menyukaiku? Aku kan... tidak cantik seperti lawan main oppa, aku hanya orang biasa. Lagipula aku gemuk begini..." kata Manshi, suaranya bergetar.
        "Aku tidak bilang kau gemuk kok. Pokoknya aku suka kau, itu saja."
        Manshi memandang Kibummie sangat lama, mulutnya terbuka, tapi tak satupun kata meluncur dari mulut itu. Manshi, andwae... andwae... aku juga mencintaimu. Jangan terima Kibummie, tolonglah... lalu tiba-tiba Kibummie memeluk Manshi. Manshi yang sekarang, ukurannya sangat pas dalam dekapan Kibummie. Yang bisa kulihat kini wajah Manshi sepenuhnya memerah.
        "Oppa..."
        "Aku ingin mempunyai pacar sepertimu, Manshi."
        Aku tak tahan lagi. Aku tak ingin lagi mendengar kelanjutan adegan di drama seperti ini. Aku berlari sekencang-kencangnya menerpa angin malam yang menyejukkan kulitku. Kurasakan kepalaku pusing, perutku mual, tubuhku berkeringat, tapi aku tak peduli. Aku hanya ingin melupakan semua sakit hati ini, melupakan Manshi, merelakannya dengan Kibummie. Aku harus sadar bahwa Kibummie lebih pantas untuknya. Selamat tinggal, Cai Manshi...
I woke up holding my dream, the world in front of my eyes becomes blurry
The memories with you are running away, happiness left as well
I come holding my loneliness, will you hear my heartbreak?
Tell myself words of congratulations, cannot believe you don't love anymore
Dear Diary,