Mohon tunggu...
Rossel Carol
Rossel Carol Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Volleyball

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sembuh dari Luka dan Menyembuhkan yang Terluka

7 Mei 2023   17:45 Diperbarui: 7 Mei 2023   17:55 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Unair News (Sembuh Dari Luka)

Ketika kita menemukan seorang muda yang mengundurkan diri ke dalam, tanpa bapak, dan resah janganlah kita biarkan dia berjalan sendiri melainkan kita harus mendampinginya sehingga ia bisa menghadapi permasalahnnya sehingga ia bisa kembali kepada jalan yang benar. 

Dan hal ini menuntut kita untuk mampu mengartikulasikan gerakan-gerakan roh yang ada, menanamkan rasa belarasa, dan berusaha menjadi seorang yang kontemplatif. Sebab bila kita menjadi seorang pendoa yang bisa mendoakan semua orang kita pun akan bisa dengan mudah menanamkan rasa belarasa dalam diri kita sehingga kita dapat melihat gerakan-gerakan roh yang merupakan perwujudan dari bantuan Tuhan.

Memang tidak dipungkiri bahwa setiap orang takut akan kematian sehingga mereka sangat berhati-hati dalam hidup mereka dengan melakukan apa saja bahkan melakukan yang yang tidak sewajarnya kepada orang lain. 

Ketika seseorang dinyatakan mengidap sesuatu penyakit yang berbahaya maka ia akan mulai berpikir keras bagaimana ia bisa sembuh dari penyakitnya dan hal inilah yang terkadang membuat pikiran seseorang menjadi tidak rasional sehingga ia tidak mau mendengar saran dan masukan dari orang lain. 

Tidak jarang mereka berpikir bahwa cara yang orang biasa anggap sangat berbahaya dapat menjadi jalan keluar dari penyakitnya walaupun sudah diperingatkan mereka tetap tidak mau mendengarkan dan tetap melanjutkan pemikirannya tersebut. Akan tetapi banyak juga dari antara mereka yang tidak ingin sembuh dari penyakit yang dideritanya. 

Mereka sudah muak dan jengkel dengan kehidupan keras yang dihadapiinya sehingga ia berpikir lebih baik mati saja daripada sembuh dari penyakitnya dan kembali menjalani keseharian dari kehidupannya yang hanya begitu-begitu saja, sebab segala aspirasinya yang paling dalam terputus, segala keinginannya terhambat, usaha-usahanya dikecewakan, dan kehendaknya terbelenggu. Padahal semua yang dialaminya dalam hidup memiliki maksud tersendiri dan semuanya itu telah diatur dan direncanakan oleh Tuhan.

Sebagai calon pemimpin Kristen di masa depan kita harus bisa meyakinkan mereka bahwa setiap hidup pasti memiliki nilai dan makna tersendiri serta harapan-harapan teguh yang dapat melampaui batas-batas kematian sehingga mereka bisa merubah mindset mereka supaya mereka mampu mengatasi segala ketakutannya baik akan kematian maupun akan kehidupan yang akan kembali dijalaninya ketika sembuh sehingga mereka bisa menemukan jalan pembebasan di dalam penderitaan yang dialaminya.

Setiap manusia pasti memiliki luka batin dalam dirinya masing-masing baik yang sudah lama dialami maupun yang baru dialami. Luka tersebut disembunyikan mereka dalam hatinya yang paling dalam dan tidak ingin orang lain tahu lukanya tersebut sehingga orang lain tidak mampu membantunya untuk sembuh dari luka batin yang dimilikinya. 

Walaupun memiliki luka, ia tetap bersedia untuk membantu dan mendampingi orang lain untuk sembuh dari permasalahan hidup dan luka batin yang dimilikinya. 

Seorang pelayan Kristen juga pasti terkadang mengalami luka kesepian akan tetapi ia tetap profesional menghadapi lukanya tersebut dan tetap melayani sesama seperti biasa dengan perhatian penuh yang mereka berikan. 

Sikap para pelayan Kristen ini sejalan dengan sikap Yesus yang selalu mendapatkan luka akibat dosa dan kesalahan manusia seperti penderitaan-Nya dalam Jalan Salib, tetapi Ia tetap mengampuni manusia dan tidak pernah meninggalkan umat-Nya berjalan sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun